Bima (Suara NTB) – Ketegangan yang pecah di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima pada Sabtu, 6 Desember 2025 , berujung pada tertembaknya seorang warga dan terlukanya dua anggota polisi akibat lemparan batu saat aparat berupaya membuka blokade jalan. Insiden tersebut merupakan buntut dari rangkaian bentrok warga yang dipicu tawuran pelajar SMA.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awal mula keributan terjadi antara dua warga desa setelah tawuran siswa SMA 2 Bolo yang berasal dari dua desa tersebut. Tawuran itu memicu aksi balasan dari orang tua murid, hingga menjalar menjadi ketegangan antarwarga. Sejumlah warga diduga terlibat menganiaya pelajar dari dua kubu.
Situasi makin memanas ketika massa memblokade jalan Lintas Bima–Sumbawa dengan membakar ban bekas dan menumpuk kayu di tengah jalan. Dua kelompok warga sama-sama menuntut pelaku penganiayaan diproses hukum. Aparat kepolisian kemudian melakukan pendekatan persuasif agar akses jalan bisa kembali digunakan.
Namun saat Polsek Bolo dan Polres Bima tiba untuk membuka blokade serta mengamankan terduga pelaku tawuran di salah satu dusun, mereka dihadang warga dan diserang dengan lemparan batu. Lemparan itu membuat dua anggota polisi, Bripka B dan Bripka J, mengalami luka. Di tengah situasi kacau, seorang warga berinisial IR diduga terkena tembakan pada bagian leher kanan. Sehingga, ketiganya segera dilarikan ke RSUD Bima untuk mendapatkan penanganan medis.
Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Abdul Malik, membenarkan terjadinya insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan rontgen terhadap IR tidak ditemukan proyektil, baik peluru tajam maupun peluru karet. “Benar, langsung dilarikan ke RSUD bima untuk segera mendapatkan penanganan medis,” sebutnya, Minggu, 7 Desember 2025.
Hingga Minggu siang, kondisi keamanan di wilayah Sanolo terpantau kondusif dengan pengawasan terbatas untuk mencegah potensi ketegangan susulan. (hir)

