spot_img
Jumat, Desember 26, 2025
spot_img
BerandaBREAKING NEWSJelang Konstruksi di Blok Elang Dodo Rinti, Sumbawa Masih Kesulitan Siapkan Kebutuhan...

Jelang Konstruksi di Blok Elang Dodo Rinti, Sumbawa Masih Kesulitan Siapkan Kebutuhan Tenaga Kerja

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa masih kesulitan untuk menyiapkan kebutuhan tenaga kerja jelang konstruksi di blok Elang Dodo, dan Rinti oleh PT Amman yang diperkirakan mulai dilakukan tahun 2027 mendatang.

“Kalau kondisi dengan pemotongan anggaran Rp548 miliar, kita tidak bisa berbuat kalau mengandalkan APBD. Namun, jika ada perusahaan membantu bisa kita siapkan tenaga kerja yang andal,” kata Kepala Disnakertrans Sumbawa, H. Varian Bintoro, kepada Suara NTB, pekan kemarin.

Varian melanjutkan, berdasarkan informasi yang diterima untuk proyek konstruksi di blok Elang Dodo dan Rinti dibutuhkan tenaga kerja yang bersertifikasi sebanyak 10.000-15.000 orang. Karena itu, pihaknya berharap adanya dukungan anggaran, sehingga kebutuhan itu bisa dipenuhi dari tenaga kerja lokal.

“Sebenarnya persiapan kita sudah telat, karena rencana konstruksi tahun 2027. Namun, minimal tenaga kerja lokal bisa mengambil bagian di proyek tersebut tentu dengan dukungan anggaran yang maksimal,” ucapnya.

Selain persoalan itu, pihaknya juga mencatat angka pengangguran terbuka di Sumbawa mencapai 9.000 orang yang terdata dari masing-masing desa. Dari jumlah tersebut tenaga kerja yang sudah terlatih mencapai 6.000 orang lebih tinggal menunggu adanya kebutuhan dari perusahaan.

“Kita sudah bersurat ke perusahaan agar mengirimkan data kebutuhan tenaga kerja sehingga kita bisa siapkan termasuk angka 6.000 tersebut bisa diterima bekerja,” ujarnya.

Pemerintah Kesulitasn Siapkan Tenaga Kerja Lokal untuk Blok Elang Dodo Rinti

Pemerintah, saat ini, lanjut H. Varian masih kesulitan untuk melatih dan mempersiapkan tenaga kerja lokal. Sebab hingga saat ini perusahaan belum mengirimkan data kebutuhan tenaga kerja mereka meskipun sudah beberapa kali disurati.

“Ya kita minta perencanaan dari mereka (Perusahaan) berapa kebutuhan tenaga kerjanya sehingga kita bisa siapkan sesuai kebutuhan perusahaan,” ucapnya.

Dia melanjutkan, karena akan sangat percuma jika tenaga kerja lokal sudah disiapkan tetapi tidak ada sasaran (tempat mereka bekerja) juga akan sia-sia. Tentu dengan beroperasinya Dodo Rinti diharapkan perusahaan bisa menyerap tenaga kerja lokal secara optimal.

“Daripada kita latih-latih tetapi mereka tidak membutuhkan tenaga kerja lokal upaya kita juga akan sia-sia. Sehingga kita minta perusahaan agar lebih proaktif dalam memberikan data ke kita (pemerintah),” tambahnya.

Koordinasi lanjutan dengan perusahaan juga terus dimantapkan demi keberlanjutan pembangunan di daerah. Sehingga hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir termasuk juga serapan tenaga kerja lokal juga lebih optimal.

“Pola komunikasi tetap kita lakukan demi menjamin tenaga kerja lokal mendapat tempat untuk bekerja. Kami juga tetap berupaya menyiapkan SDM handal agar siap bekerja dan mampu bersaing dengan tenaga kerja luar daerah,” tandasnya. (ils)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO