Mataram (Suara NTB) – Sebagai salah satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pemprov NTB akan menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir yang terjadi di ujung barat Pulau Sumatera, yakni Provinsi Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut).
Meski demikian, Pemprov NTB seperti disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, H. Yusron Hadi, ST., MUM., berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kebutuhan bantuan bagi korban banjir di Aceh, Sumbar, dan Sumut.
Ditemui usai Launching Portal DIGIHub di Hotel Lombok Raya Mataram, Senin (8/12), Yusron Hadi menjelaskan, jika Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB dan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB ditugaskan melakukan koordinasi dengan BNPB untuk memastikan apa yang menjadi kebutuhan di lokasi bencana.
Diakuinya, bencana yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera ini menggugah kepedulian semua pihak. Untuk itu, harapnya, dalam memberikan bantuan, tidak hanya Pemprov NTB, pemerintah kabupaten/kota di NTB, tapi stakeholder lainnya dituntut kepeduliannya dalam membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
Selain itu, ujarnya, Pemprov NTB akan melakukan koordinasi dengan TNI AU dalam mendistribusikan bantuan ke lokasi bencana.
Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, saat ini para pejabat di lingkup Pemprov dan para stakeholder telah mulai mengumpulkan bantuan. Selama satu hingga dua hari ke depan, Pemprov juga akan melakukan penggalangan dana bagi masyarakat yang berminat untuk menyumbang.
‘’Sedang kita siapkan, kita sedang menunggu update dari BNPB mengenai kebutuhan. Apa yang paling dibutuhkan, kalau memang lebih mudah uang maka uangnya akan kita kirimkan,” ujarnya.
Penggalangan dana ini, lanjut Iqbal sebagai bentuk solidaritas masyarakat NTB. Sebab, kondisi NTB juga saat ini sedang tidak baik-baik saja. “Karena kita pada saat yang sama juga harus mengantisipasi bencana di wilayah kita sendiri juga,” katanya.
Menyinggung soal besaran bantuan yang akan dikirimkan, Iqbal mengaku masih belum diketahui. Sebab proses penggalangan dana di tingkat stakeholder masih berlangsung. (ham)
