spot_img
Minggu, Desember 28, 2025
spot_img
BerandaNTBSMPN 12 Mataram Perkuat Gerakan Anti-Perundungan

SMPN 12 Mataram Perkuat Gerakan Anti-Perundungan

Mataram (Suara NTB) – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 12 Mataram mengambil langkah cepat dengan memperkuat program anti-bullying di sekolah melalui kolaborasi berbagai instansi luar. Langkah ini dipilih karena persoalan bullying (perundungan) di sekolah tidak dapat ditangani hanya oleh pihak sekolah, tetapi membutuhkan keterlibatan banyak pihak.

“Pendidikan tidak bisa hanya mengandalkan sekolah saja,” ujar Plt Kepala SMPN 12 Mataram Abdul Kadir, belum lama ini.

Dalam upaya pencegahan, Kadir menghadirkan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberikan edukasi tentang ancaman narkoba, Satlantas Polres Mataram untuk isu keselamatan berlalu lintas, serta Sentra Paramita Mataram dan Dinas Sosial untuk menangani persoalan bullying di sekolah dan kekerasan anak.

Penguatan gerakan anti-bullying di sekolah ini dilakukan untuk meminimalisir risiko tindakan kekerasan yang dapat muncul dari perilaku siswa sehari-hari.

Kadir menyebutkan, kasus-kasus bullying di sekolah memang cukup banyak, terlebih setelah hebohnya kasus SMAN 72 Jakarta. SMPN 12 Mataram pun memiliki data internal yang menunjukkan tren perundungan yang memprihatinkan. Kondisi ini menjadi alasan sekolah mempercepat program pencegahan anti-bullying di sekolah.

Secara internal kata Kadir, para guru dan staf diarahkan untuk menerapkan pendekatan ramah anak saat mengajar. Guru juga diminta membimbing siswa dalam berperilaku agar perundungan tidak muncul dari pergaulan yang tidak terkontrol, terutama di media sosial.
“Usia SMP adalah masa mencari jati diri. Itu rawan memicu bullying di sekolah terhadap siswa yang dianggap lemah,” jelas Kadir.

Dalam penanganan kasus, lanjutnya, sekolah selalu melibatkan guru BK untuk memberikan konseling kepada siswa yang terlibat. Jika penanganan internal tidak cukup, orang tua akan dihadirkan agar pengawasan bisa dilakukan secara menyeluruh, baik di sekolah maupun di rumah.

Sebagai bentuk komitmen nyata, SMPN 12 Mataram menetapkan Duta Anti Bullying. Enam siswa dipilih untuk menjadi agen perubahan yang akan menyosialisasikan nilai-nilai anti kekerasan. Gerakan anti-bullying di sekolah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan ramah anak. “Kami ingin memastikan sekolah bebas dari kekerasan dan bullying,” tegas Kadir. (sib)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO