Mataram (Suara NTB) – Kawasan di Terminal Mandalika, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, semrawut. Kondisi ini dipicu belum beroperasinya terminal tipe A tersebut.
Pantauan Suara NTB, angkutan kota dalam provinsi (AKDP) melakukan aktifitas bongkar muat penumpang di pinggir jalan. Kondisi ini juga diperparah dengan lapak pedagang kaki lima berjualan di median jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Zulkarwin menjelaskan, Terminal Mandalika dikelola oleh Balai Pengelola Transportasi Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Angkutan kota dalam provinsi maupun angkutan kota antar provinsi diwajibkan untuk aktifitas bongkar muat di dalam terminal. “Semestinya bongkar muat bus itu di dalam terminal,” terang Zulkarwin dikonfirmasi pekan kemarin.
Bus yang parkir maupun bongkar muat di luar terminal lanjutnya, akan dikoordinasikan dengan BPTD Kementerian Perhubungan. Zulkarwin menegaskan, aktifitas bus di luar terminal pasti menghambat atau mengganggu kendaraan yang lainnya. “Jadi tentun mengganggu mobilitas lainnya,” ujarnya.
Apakah kondisi ini disebabkan Terminal Mandalika belum beroperasi? Mantan Camat Selaparang belum berani mengomentari persoalan tersebut. Ia perlu berkoordinasi dengan BPTD untuk memastikan kondisi sebenarnya di lapangan.
Berbeda halnya lanjut Zulkarwin, apabila Terminal Tipe A tersebut telah beroperasi, maka akan dilakukan tindakan tegas bagi pengendara bus yang beraktivitas di luar terminal. “Pasti kita akan lakukan penindakan kalau ditemukan melanggar,” ujarnya.
Ramli, pengendara asal Lombok Timur mengeluhkan aktifitas bongkar muat bus di kawasan Terminal Mandalika. Kendaraan berukuran besar parkir di sisi kiri dan kanan jalan, sehingga memicu kemacetan. “Kita yang mau ke pasar lewat terminal sangat terganggu,” katanya mengeluh.
Ia juga mengkritisi lapak PKL yang berjualan di atas median jalan. Kondisi ini membuat kawasan di sekitar terminal kumuh. Pengendara yang berbelanja otomatis memarkirkan kendaraan di bahu jalan, sehingga memparah kemacetan. (cem)

