Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Pertanian (Distan) Sumbawa berkomitmen untuk memperluas tanaman kopi. Sebab lahan potensial untuk tanaman kopi mencapai 20.000 hektare tersebar di Kecamatan Batulanteh, Alas Barat, dan Ropang.
“Jadi, dari 20.000 hektare tersebut yang sudah ditanami kopi baru di angka 3.798 hektare dengan produksi per 20.000 ton per tahunnya,” kata Kadistan Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rusmawati, kepada Suara NTB, pekan kemarin.
Ia melanjutkan, dengan nilai produksi tersebut Sumbawa sudah mampu menyumbang 42,27 persen terhadap produksi kopi yang ada di wilayah NTB. Pemerintah pun berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi salah satunya dengan memperluas areal tanam.
“Memang produksi kopi kita cukup tinggi di NTB dan kami akan terus berupaya meningkatkan produksi salah satunya dengan memperluas areal tanam,” sebutnya.
Pemerintah pun memastikan, akan tetap berusaha mengoptimalkan potensi lahan tersebut terutama di daerah dataran tinggi untuk tanaman keras. Apalagi harganya saat ini dianggap cukup bagus sehingga bisa meningkatkan perekonomian petani kopi.
“Kita juga sudah mengusulkan anggaran untuk melakukan program pembibitan kopi arabika di beberapa lokasi agar petani bisa lebih mudah mendapatkan benih kopi,” ujarnya.
Wayan menyebutkan, bahwa kondisi tanaman kopi yang eksis saat ini sudah berumur sehingga perlu ada penggantian untuk meningkatkan produksi. Karena pada prinsipnya ketika tanaman sudah tua maka produksinya juga akan menurun.
“Kami tetap akan melakukan penggantian terhadap tanaman kopi yang sudah tua sehingga produksi kita bisa meningkat,” ujarnya.
Selain meningkatkan produksi, pemerintah pun memastikan akan memantapkan infrastruktur pendukung salah satunya lantai jemur termasuk alat pemasaran. Sehingga ke depannya kopi Sumbawa ini bisa lebih maju dan bersaing dengan kopi dari daerah lainnya.
“Kami juga akan mendorong adanya gerai penjualan kopi dengan melibatkan UMKM sehingga kedepannya kopi Sumbawa lebih dikenal,” tukasnya. (ils)

