Selong (suarantb.com) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kembali menunjukkan komitmennya dalam penanggulangan kemiskinan dengan menyalurkan bantuan sembako kepada 15.405 warga miskin ekstrem. Bantuan senilai Rp 4 miliar tersebut secara resmi diluncurkan pada Rabu, 17 Desember 2025, bertepatan dengan momentum Hari Ulang Tahun ke-67 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Peluncuran simbolis program berlangsung di Kantor Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya yang dihadiri Sekretaris Daerah Lotim, H. M. Juaini Taofik.
Menjawab Suara NTB usai peluncuran, Sekda H. M. Juaini Taofik menjelaskan penyaluran bantuan ini mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diakui pemerintah pusat, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Tata Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.
“Bantuan sosial kepada masyarakat harus mengacu pada DTSEN. Karena anggaran kita terbatas, yaitu Rp4 miliar, Pak Bupati mengamanatkan agar bantuan memuat beras, gula, dan minyak. Dengan dana tersebut untuk sasaran 15.405 jiwa, kita hanya bisa memberikan 10 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan 3 bungkus mi instan per keluarga,” jelas Juaini Taofik.
Ia menambahkan, selain memberikan pelayanan langsung, bantuan ini juga bertujuan menstabilkan suplai dan harga sembako menjelang akhir tahun. Sasaran warga miskin ekstrem diprioritaskan karena banyak di antaranya adalah kelompok usia tidak produktif, seperti lansia, yang sangat membutuhkan dukungan.
Program ini sejalan dengan agenda utama Pemerintah Provinsi NTB, yaitu menihilkan kemiskinan ekstrem. Sekda menyebutkan, jumlah warga miskin ekstrem di Lotim sebenarnya mencapai sekitar 42.000 jiwa atau 3,2 persen dari total penduduk. Oleh karena itu, penyaluran bantuan akan terus dianggarkan pada tahun-tahun mendatang, meski dengan kemungkinan penyesuaian skala dan fokus.
Dalam mekanisme penyaluran, Pemkab Lotim menyerahkan bantuan hingga ke kantor desa. Juaini Taofik menekankan peran krusial kepala desa sebagai ujung tombak untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Kami mohon kepada lurah dan kepala desa untuk memastikan semua warga yang terdaftar sebagai penerima benar-benar menerima bantuan tersebut. Titik serahnya di kantor desa. Jika ada kepala desa yang berinisiatif mengantarkan ke rumah penerima, itu lebih baik. Yang penting, bantuan harus diterima oleh yang berhak,” tegasnya.
Penyaluran bantuan sembako ini diharapkan dapat meringankan beban hidup warga kurang mampu sekaligus menjadi stimulus untuk mendorong mereka keluar dari garis kemiskinan ekstrem, mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat Lotim yang lebih merata.
Kepala Dinas Perdagangan Lotim Hadi Fathurrahman bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) nya Hari Juniawan menambahkan untuk data penerima bantuan sembako ini diambil dari DTSEN Dinas Sosial. Sesuai arahan Bupati bantuan untuk penanggulangan kemiskinan eksrem dan stabilisasi Indeks Perkembangan Harga (IPH).
Bantuan diberikan dalam bentuk beras 10 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg dan mie instan 3 bungkus. Bantuan telah dijadwalkan untuk dibagikan secara serentak di 254 desa dan kelurahan se Kabupaten Lotim. Adapun sumber anggarannya, dari APBD Perubahan 2025. (rus)

