Giri Menang (suarantb.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lombok Barat tidak hanya fokus pada peningkatan fisik dan teknis atlet demi mencapai target ambisius 89 medali emas di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2026. Dalam program Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) yang telah dimulai sejak November, KONI Lobar juga memprioritaskan kesejahteraan dan perlindungan bagi seluruh atlet dan pelatih yang terseleksi.
Ketua KONI Lobar, Abubakar Abdullah, yang dikonfirmasi Senin (15/12/2025) mengungkapkan bahwa master plan berkelanjutan yang disusun untuk Pelatda ini memiliki tujuan atau goals utama menjadikan Lobar juara, dan ini harus didukung oleh rasa aman bagi para pelakunya.
“Masterplan-nya itu sudah kita susun, tidak dibatasi oleh tahun anggaran, tapi kontinuitas dari proses Pelatda ini goals-nya adalah bagaimana kita bisa mencapai target-target menjadikan Lobar juara,” tegas Abubakar Abdullah, Selasa (16/12/2025).
Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap kesejahteraan atlet, KONI Lobar memastikan bahwa semua peserta yang lolos seleksi dalam Pelatda-Pelatda berikutnya akan diadovkasi dan difasilitasi jaminan asuransi. Jaminan ini mencakup perlindungan dari risiko-risiko yang tidak terhindarkan selama proses latihan dan kompetisi.
“Semua yang nanti terseleksi dalam Pelatda-Pelatda berikutnya akan kita berikan asuransi. Ya, itu salah satu ya BPJS ketenagakerjaan,” ungkap Abubakar Abdullah.
Penyediaan security insurance ini dinilai krusial. Atlet, sebagai pekerja profesional di bidang olahraga, rentan terhadap cedera dan risiko kecelakaan kerja. Melalui jaminan asuransi ini, KONI berharap dapat meminimalkan dampak finansial dan medis akibat cedera.
“Atlet-atlet kita ini kan perlu security insurance yang paling tidak bisa meminimalisir risiko-risiko yang namanya kita apalagi berlaga ya, potensi-potensi cedera dan sebagainya itu kan perlu kita mitigasi dari sekarang,” tambahnya.
Dukungan ini diberikan tidak hanya kepada atlet, tetapi juga kepada pelatih yang berprestasi, melengkapi dukungan berupa infrastruktur pendukung dan apresiasi.
Program Pelatda ini berfungsi sebagai starting point dan tolak ukur utama dalam mempersiapkan kontingen terbaik. Saat ini, hampir sekitar 430 atlet telah terdata dan masuk dalam sistem SILET (Sistem Informasi dan Komunikasi Atlet).
Persiapan ini telah dimulai sejak November dan merupakan masterplan berkelanjutan yang tidak terikat oleh tahun anggaran.
KONI memastikan proses seleksi akan dilakukan secara bertahap dan terukur untuk mendapatkan atlet yang benar-benar berkualitas. “Dari hampir sekitar 430 atlet yang sudah masuk dalam sistem SILET ini, nanti kan ada satu tahapan. Nanti akan kita bisa lihat secara terukur kondisi atlet kita hari ini seperti apa,” jelas Ketua KONI.
Mekanisme latihan disesuaikan dengan perencanaan yang matang. KONI mengharapkan semua Cabang Olahraga (Cabor), pelatih, dan atlet memanfaatkan momentum latihan ini secara maksimal.
Evaluasi kinerja akan dilakukan secara berkala, khususnya di tahun 2026, berdasarkan hasil tahapan awal Pelatda di akhir tahun 2025. Proses ini akan terus diintensifkan pada tahun berikutnya. Ia menegaskan bahwa pencapaian 89 medali emas dan menjadikan Lobar juara adalah tanggung jawab kolektif. Oleh karena itu, KONI Lobar menekankan pentingnya kolaborasi dengan seluruh stakeholder.
“Kita butuh kerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada di Lobar, dari kalangan pelaku usaha, teman-teman aktivis, masyarakat pencinta olahraga, untuk kita bersama-sama berkolaborasi membawa nama daerah kita ini,” tutur Abubakar Abdullah.
Kolaborasi ini mencakup dukungan finansial dan non-finansial melalui program seperti “Bapak Angkat”, yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga di Lobar. Melalui kombinasi antara latihan yang terukur, seleksi yang selektif, dan jaminan perlindungan kesejahteraan, KONI Lobar menunjukkan kesiapan total untuk menghadapi Porprov dan mencapai target juara, dengan mengedepankan kualitas dan kualifikasi atlet. (her)

