Mataram (suarantb.com) – Sinergi dan komitmen penguatan kebahasaan dan kesastraan yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah membuahkan hasil kesepakatan bersama di Provinsi NTB. Komitmen tersebut dilegalkan dalam penandatanganan Nota Kesepakatan antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Pemerintah Provinsi NTB dan sepuluh pemerintah kabupaten/kota di NTB, pada Selasa (16/12/2025).
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin menegaskan upaya dan dorongan sinergi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan program kebahasaan dan kesastraan yang berdampak bagi masyarakat. Pada kesempatan sebelumnya, Hafidz mengungkapkan bahwa penandatanganan Nota Kesepakatan bersama dengan pemerintah daerah merupakan bagian ikhtiar untuk mewujudkan peningkatan bahasa dan sastra.
“Tentunya Badan Bahasa mendukung penuh dan mengapresiasi upaya Balai Bahasa Provinsi NTB dalam mewujudkan kerja sama dengan pemerintah daerah di Provinsi NTB,” ungkapnya saat pertemuan dengan para pegawai di Aula Cilinaya Balai Bahasa Provinsi NTB, Selasa (16/12/2025).
Menurut Hafidz, Nota Kesepakatan merupakan dokumen legal yang mengikat komitmen semua pihak. Dengan keberhasilan penguatan kerja sama ini, setidaknya menunjukkan upaya untuk mendorong peningkatan program bahasa dan sastra di NTB. Penandatanganan Nota Kesepakatan yang dilaksanakan bersama dengan kegiatan Peluncuran Desa Berdaya Makmur Mendunia oleh Pemerintah Provinsi NTB menegaskan dukungan pemerintah daerah, baik Pemerintah Provinsi NTB maupun pemerintah kabupaten/kota se-NTB. Momentum ini ditandatangani oleh Gubernur NTB dan Bupati serta Wali Kota di NTB di Desa Taman Ayu, Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Didampingi oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi, penandatanganan Nota Kesepakatan menjadi momentum untuk menegakkan kembali posisi bahasa dan sastra Indonesia dan daerah di Provinsi NTB. Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi peningkatan kecakapan literasi, pelindungan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah, penginternasionalisasian bahasa Indonesia, dan pembinaan bahasa dan sastra Indonesia. Keempat materi kerja sama tersebut diharapkan menjadi pilar penggerak kompetensi, pemahaman, dan dampak nyata program bahasa dan sastra di Provinsi NTB.
Pada kegiatan ini, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menekankan posisi Provinsi NTB sebagai daerah yang terus berkembang. Selaras dengan tajuk kegiatan “Desa Berdaya Makmur Mendunia”, ia menekankan bahwa momentum pembangunan terbaik berasal dari desa. Desa berdaya bukanlah program, tetapi gerakan. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah Provinsi NTB ingin berkembang bersama, maju bersama.Ia berharap semua bupati dan wali kota dapat mendukung dan saling bersinergi. Lebih lanjut, ia juga menyinggung peran dan dukungan semua pihak dalam setiap program Pemerintah Provinsi NTB.
Hal tersebut sejalan dengan inovasi Balai Bahasa Provinsi NTB melalui inovasi Mandalika-Bumi yang menyasar aspek pengembangan desa wisata. Desa berdaya bisa menjadi salah satu aspek yang disinergikan bersama dalam hal pembinaan bahasa Indonesia dan penguatan literasi masyarakat. Hal tersebut dapat diimplementasikan sesuai dengan rincian kerja sama kedua lembaga.(ron)

