Mataram (suarantb.com) – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Islam Al-Azhar (Unizar). Nungki Andriani Astuti, mahasiswi Semester V Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Unizar, berhasil terpilih sebagai Putri Indonesia Nusa Tenggara Barat (NTB) 2026. Capaian ini menjadi kebanggaan tidak hanya bagi dirinya dan keluarga, tetapi juga bagi civitas akademika Unizar.
Perempuan kelahiran Suela, 7 Maret 2004 ini merupakan anak tunggal dari pasangan alm. Abas dan Ibu Martuti, yang saat ini berdomisili di Pohgading, Kabupaten Lombok Timur. Dengan latar belakang sebagai mahasiswa hukum, Nungki memaknai pencapaian tersebut sebagai sebuah tanggung jawab besar yang harus dijalani dengan penuh kesadaran dan komitmen.
“Buat saya pribadi, terpilih sebagai Putri Indonesia NTB 2026 adalah sebuah amanah besar dan rasa syukur yang luar biasa. Ini bukan hanya tentang pencapaian, tapi juga kepercayaan,” ungkap Nungki.
Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Unizar, Nungki mengaku posisi ini justru semakin memotivasinya untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Ia tidak hanya ingin berprestasi secara akademik, tetapi juga hadir dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di wilayah NTB.
Menurutnya, pendidikan hukum yang tengah dijalaninya sangat berperan dalam membentuk cara berpikir yang objektif, adil, dan menyeluruh. Nilai-nilai tersebut menjadi bekal penting dalam menjalankan peran publik sebagai Putri Indonesia NTB 2026.
“Latar belakang pendidikan hukum sangat membentuk cara saya berpikir. Saya belajar untuk melihat persoalan secara objektif, adil, dan menyeluruh,” jelasnya.
Dalam perannya sebagai Putri Indonesia NTB 2026, Nungki membawa advokasi yang dekat dengan kehidupan generasi muda, khususnya perempuan. Ia ingin mengangkat pentingnya mencintai diri sendiri dan percaya pada kemampuan diri. Menurutnya, masih banyak perempuan yang ragu terhadap potensi yang dimiliki karena tekanan standar dan penilaian lingkungan.
“Saya melihat masih banyak perempuan yang merasa tidak cukup dan takut melangkah. Padahal setiap perempuan punya nilai, kekuatan, dan kesempatan yang sama untuk berkembang,” tegasnya.
Terkait pembagian waktu antara kuliah dan tanggung jawab sebagai Putri Indonesia, Nungki menyadari bahwa tantangan pasti ada. Namun, ia menekankan pentingnya disiplin dan manajemen waktu. Pendidikan tetap menjadi prioritas, sementara peran Putri Indonesia menjadi ruang praktik untuk menerapkan nilai-nilai yang dipelajari di bangku kuliah.
“Selama dijalani dengan komitmen dan komunikasi yang baik, keduanya bisa berjalan seimbang dan saling menguatkan,” ujarnya.
Nungki menyampaikan pesan inspiratif bagi generasi muda, khususnya mahasiswi, agar tidak takut bermimpi besar dan mencoba hal baru. Menurutnya, prestasi tidak hanya diukur dari nilai akademik, tetapi juga dari keberanian mengambil peran dan memberi dampak positif.
“Percaya pada diri sendiri, terus belajar, dan jangan ragu berkontribusi untuk daerah dan bangsa, sekecil apa pun langkah yang kita ambil,” pungkasnya.
Terpilihnya Nungki Andriani Astuti sebagai Putri Indonesia NTB 2026 menjadi bukti bahwa mahasiswa Unizar mampu berprestasi di tingkat regional sekaligus membawa nilai intelektual, integritas, dan kepedulian sosial untuk kemajuan daerah. (ron)

