Mataram (suarantb.com) – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Sari Yuliati menekankan pentingnya literasi digital bagi generasi milenial dan Gen Z di tengah pesatnya transformasi digital. Menurutnya, digitalisasi merupakan bagian dari engineering budaya bangsa yang harus direspon dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya anak muda.
Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Pelatihan Literasi Digital yang digelar di Lombok oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan DPR RI, dengan mengusung tema “Penggunaan Media Sosial yang Efektif untuk Peningkatan Pariwisata di Pulau Lombok.”
“Literasi digital menjadi sangat penting. Karena itu saya juga mengusulkan kepada Ibu Menteri Komunikasi dan Digital agar pelatihan literasi digital terus diberikan kepada generasi milenial dan Gen Z,” ujar Sari pada Selasa (16/12/2025).
Sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan NTB 2 Pulau Lombok, Sari memandang kemajuan pariwisata NTB tidak hanya ditentukan oleh pembangunan infrastruktur, tetapi juga oleh kemampuan masyarakat memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana promosi yang efektif.
“Pendapatan daerah kita banyak bergantung pada sektor pariwisata. Maka selain infrastruktur, kemampuan masyarakat dalam menggunakan media digital untuk promosi juga sangat menentukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, momentum transformasi digital saat ini harus direspons dengan kesiapan generasi muda untuk berperan lebih besar dalam memajukan Pulau Lombok. Menurut Sari, anak muda adalah garda terdepan pariwisata berbasis digital karena lebih akrab dengan teknologi.
“Anak muda sudah pasti familiar dengan teknologi. Bagi mereka, teknologi adalah sahabat, bahkan sudah menjadi bagian dari keseharian,” katanya.
Sari juga menegaskan bahwa Pulau Lombok merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia. Keindahan Gili Trawangan, Pantai Senggigi, Kuta Mandalika, hingga Gunung Rinjani merupakan anugerah yang perlu terus dipromosikan melalui media digital.
“Kalau dulu promosi dilakukan dari mulut ke mulut dan membutuhkan waktu lama, kini dengan digital, keindahan Lombok bisa dikenal lebih luas dan lebih cepat,” imbuhnya.
Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan ke NTB pada periode Januari–Desember 2025 mencapai 1.802.785 orang, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun demikian, Sari mengingatkan tantangan di era digital berupa maraknya informasi hoaks.
“Saya yakin pemuda Lombok sudah cerdas dan mampu membedakan mana informasi yang benar dan mana yang hoaks. Semoga kegiatan ini bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas SDM, khususnya di Lombok Tengah, agar generasi muda Lombok semakin mendunia,” tandasnya. (ndi)

