Praya (suarantb.com) – Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 NTB di halaman Kampus Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) menjadi momentum peluncuran program dan peresmian sejumlah proyek Pemprov NTB dalam 10 bulan terakhir. Peluncuran sejumlah program dan peresmian proyek tersebut dilakukan secara bertahap, mulai dari peluncuran Program Desa Berdaya hingga empat proyek jalan diresmikan.
Gubernur NTB, Dr.H. Lalu Muhamad Iqbal dalam pidatonya menyebutkan beberapa proyek yang diresmikan. Yaitu empat proyek jalan untuk penguatan infrastruktur. Di antaranya ruas Simpang Tano-Seteluk, ruas Lenangguar-Lunyuk, Pohgading-Dasan Geres, dan ruas Wakul-Ketejer di Lombok Tengah.
Gubernur juga meresmikan tiga paket jaringan irigasi, yaitu irigasi Maronggek di Lombok Timur, Santong di Lombok Utara, dan Kandindi di Dompu. Total anggaran untuk ketiga proyek tersebut senilai Rp13,5 miliar.
“Dikatakan strategis karena kebutuhan perbaikan sudah menahun dan dampak kerusakannya sudah terlalu besar bagi kondisi sosial masyarakat,” ujarnya, Rabu, 17 Desember 2025.
Di sektor kesehatan, Gubernur juga menyampaikan keberhasilan peningkatan status Rumah Sakit Manambai di Sumbawa dari tipe C menjadi tipe B. Sehingga masyarakat Pulau Sumbawa kini dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih lengkap tanpa harus ke Mataram.
“Di saat yang sama, rumah sakit provinsi di Sumbawa, Rumah Sakit Manambai, alhamdulillah sudah berhasil kita naikkan dari tipe C ke tipe B,” katanya.
Pada Ulang Tahun ke-67 NTB, Iqbal menjelaskan tema tahun ini yaitu “Gerak Cepat NTB Hebat”. Tema ini mencerminkan semangat kebangkitan dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat. Dengan adanya kolaborasi, Iqbal menilai akan lebih mudah mencapai visi-misi Iqbal-Dinda dalam mencapai NTB Makmur Mendunia.
Berkesesuaian juga dengan triple agenda atau tiga agenda prioritasnya, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan pariwisata berkelas dunia. Di samping itu, peringatan HUT ke-67 NTB menjadi momen penting bagi pemerintah daerah untuk memperkuat pengabdian kepada masyarakat.
“Di momen penuh makna ini, kami, Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam atas kesempatan untuk terus mengabdi bagi tanah tercinta. HUT NTB tahun ini kita rayakan dengan tema ‘Gerak Cepat NTB Hebat.’ Tema yang mencerminkan semangat untuk bangkit dan bekerja bersama,” jelasnya.
Selain meresmikan sejumlah program dan proyek strategis, Gubernur sekaligus memaparkan capaian Triple Agenda NTB Makmur Mendunia, yakni penurunan angka kemiskinan, penguatan ketahanan pangan, dan pengembangan pariwisata. Ia menyebut angka kemiskinan NTB berhasil ditekan dari 11,91 persen pada 2024 menjadi 11,78 persen pada 2025.
“Alhamdulillah, dalam waktu hanya 10 bulan terakhir sejak kami dilantik, dan di tengah berbagai keterbatasan, termasuk keterbatasan fiskal yang ada, kita sudah bisa membuat capaian-capaian yang sangat berarti ke arah realisasi triple agenda,” tegasnya.
Di sektor ketahanan pangan, mantan Dubes RI untuk Turki itu mengatakan, pemerintah provinsi fokus pada optimalisasi lahan sawah lebih dari 10.700 hektare untuk menjamin ketersediaan air. Upaya ini mendorong peningkatan produksi padi NTB dari 1,45 juta ton pada 2024 menjadi lebih dari 2 juta ton pada akhir 2025.
“Lebih membahagiakan lagi, nilai tukar petani NTB yang pada Desember tahun 2024 berada pada angka 123, mengalami kenaikan drastis menjadi 128 pada November 2025,” katanya.
Kembangkan Pariwisata dengan Pembukaan Sejumlah Rute
Di tahun ini, sedikitnya tercatat ada lima rute penerbangan yang dibuka dari dan menuju NTB. Baru-baru ini, rute Lombok-Malang-Lombok yang diresmikan pada 15 Desember 2025 kemarin. Selanjutnya, NTB juga akan membuka rute Lombok-Banyuwangi-Lombok.
Bulan lalu, NTB membuka dua rute penerbangan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), menegaskan komitmen daerah menjadi HUB Indonesia Timur. Di antaranya yaitu Lombok-Tambolaka, dan Lombok-Waingapu.
Tahun depan, Iqbal mengatakan akan kembali membuka rute penerbangan domestik dan mancanegara. Seperti Lombok-Perth (Australia), Lombok-Darwin, dan Lombok-Bangkok. Pemprov juga berencana membuka rute baru ke Timur Tengah, Asia Tengah, hingga Eropa.
Di saat yang sama, jalur kapal cepat baru juga akan dibuka. Menghubungkan dua pulau gugusan Sunda Kecil, yaitu Bali dari Sanur ke Mandalika dan Senggigi. Begitupun dengan pengadaan seaplane yang akan menghubungkan Lombok dengan destinasi-destinasi wisata di pulau-pulau kecil se NTB.
Penghargaan Pemprov NTB Selama 10 Bulan Terakhir
Selain memaparkan pembangunan infrastruktur strategis, Gubernur juga menyampaikan sejumlah capaian dan penghargaan yang diraih Provinsi NTB sepanjang tahun 2025. Berbagai prestasi tersebut disebut sebagai hasil kerja kolektif seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
“Sepanjang tahun 2025, Provinsi Nusa Tenggara Barat telah meraih berbagai penghargaan yang membanggakan,” kata Iqbal.
NTB berhasil meraih TPAKD Award sebagai provinsi terbaik di wilayah Indonesia Timur dalam akses dan literasi keuangan. Selain itu, NTB juga menyabet juara pertama SPM Award yang menunjukkan keberhasilan daerah dalam memberikan pelayanan dasar berkualitas kepada masyarakat.
“Kita memperoleh juara pertama dalam SPM Award yang menunjukkan keberhasilan kita dalam memberikan pelayanan dasar yang berkualitas bagi masyarakat,” lanjutnya
Penghargaan juga datang dari Kementerian Dalam Negeri bersama Majalah Tempo atas perbaikan akses dan mutu layanan kesehatan. Dari sisi pengelolaan keuangan daerah, NTB secara konsisten masuk tiga besar provinsi dengan realisasi pendapatan dan belanja terbaik sejak triwulan kedua 2025.
“Secara konsisten sejak triwulan kedua, NTB selalu masuk dalam tiga besar provinsi dengan realisasi pendapatan dan belanja terbaik. InsyaAllah capaian itu akan kita jaga hingga triwulan keempat,” jelasnya.
Tak hanya itu, NTB juga meraih juara pertama keuangan syariah pada Anugerah Adinata Syariah 2025, juara dua kategori halal, juara empat kategori pendidikan dan pemberdayaan ekonomi pesantren, serta juara lima kategori keuangan mikro syariah.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat kebersamaan dalam membangun NTB ke depan. Ia mengutip pesan Presiden Prabowo yang menegaskan bahwa tujuan utama pembangunan adalah membuat rakyat tersenyum. Ia menegaskan pentingnya rekonsiliasi dan konsolidasi seluruh kekuatan masyarakat demi mewujudkan NTB Makmur Mendunia.
“Dengan kebangkitan bersama, saya yakin kita bisa bergerak cepat membuat NTB hebat. Bangkit bersama untuk NTB makmur mendunia,” ucapnya.
Luncurkan Program Desa Berdaya
Pemprov NTB telah resmi meluncurkan program desa berdaya pada Selasa, 16 Desember 2025 di Desa Kebon Ayu, Gerung, Lombok Barat. Program Desa Berdaya menjadi salah satu program unggulan Pemprov NTB untuk mencapai tiga program prioritas, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan pariwisata berkelas dunia.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, membeberkan alasan terbentuknya desa berdaya. Menurutnya, momentum pembangunan desa saat ini merupakan salah satu pilihan terbaik, seiring komitmen kuat pemerintah provinsi hingga daerah untuk sama-sama memajukan NTB.
Ia mencontohkan kebijakan Bupati Lombok Barat yang mengalokasikan anggaran hingga Rp1 miliar per desa. Dalam konteks itulah Program Desa Berdaya terbentuk. Ia menekankan, Desa Berdaya bukan sekadar program pemerintah provinsi, melainkan gerakan bersama lintas sektor.
“Desa Berdaya sama sekali bukan program. Ini adalah sebuah gerakan. Milik kita bersama, dari pusat, provinsi, kabupaten, desa, swasta, NGO, sampai masyarakat,” ujarnya.
Pengalaman masa lalu masuknya berbagai lembaga internasional ke NTB tanpa orkestrasi yang kuat, sehingga dampaknya terhadap pengentasan kemiskinan tidak berkelanjutan. Karena itu, pemerintah provinsi mengambil peran sebagai orkestrator agar program dan pembiayaan lintas pihak dapat disinkronkan.
Saat ini, NTB masih memiliki 106 desa dengan status kemiskinan ekstrem. Pemerintah menargetkan penanganan 40 desa per tahun mulai 2026, sehingga seluruh desa dengan kemiskinan ekstrem dapat ditangani sebelum 2029. “Harapan kita, kemiskinan ekstrem yang sekitar 2 persen ini bisa kita hilangkan di tahun 2029,” ucapnya.
Ke depan, berbagai program nasional seperti Koperasi Desa Merah Putih, Kampung Nelayan Merah Putih, hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan berbasis desa. Kondisi ini dinilai membuka peluang besar bagi desa untuk mengembangkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. (era)

