Giri Menang (suarantb.com) – Sejumlah proyek fisik di Lombok Barat masih tahap pengerjaan. Mepetnya waktu menyebabkan pembangunan pun dikebut. Kendati masih tahap pengerjaan, Bupati Lobar H Lalu Ahmad Zaini mengklaim beberapa proyek dalam progres atau On Progres dan segera memasuki fase serah terima sementara atau Provisional Hand Over (PHO).
Berdasarkan pemantauan intensif yang dilakukan oleh jajaran Pemda, sejumlah proyek fisik tahun anggaran ini diklaim telah mencapai fase penyelesaian akhir. Dalam upaya memastikan seluruh pengerjaan berjalan sesuai dengan spesifikasi teknis dan garis waktu yang telah disepakati, peninjauan lapangan terus diperketat. Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini, menegaskan bahwa pihaknya telah turun memantau titik proyek prioritas yang tersebar di wilayah Lobar.
Dari hasil pemantauan tersebut, ia memberikan keyakinan bahwa secara administratif, hampir seluruh proyek sudah on the track. “Semuanya sudah saya pantau, dan hampir semuanya sudah mau PHO hari ini,” ujarnya, Senin (22/12/2025).
LAZ juga tidak menampik bahwa di beberapa titik lokasi, progres fisik memang belum menyentuh angka 100 persen. Namun, ia menggarisbawahi bahwa hal tersebut bukan disebabkan oleh kendala teknis yang fatal atau kurangnya koordinasi, melainkan murni karena durasi kontrak yang memang masih berjalan.
“Kalau yang belum ini, kan memang belum waktunya habis. Jadi tidak ada masalah, semuanya masih on the track,” tambahnya dengan nada optimis.
Kondisi berbeda sempat menjadi sorotan ketika melihat pemandangan langsung di lapangan. Di beberapa lokasi strategis seperti Alun-alun Kota, pembangunan jogging track, hingga struktur kolosium, kondisi area pembangunan masih terlihat cukup sibuk dan belum tertata rapi. Material konstruksi yang berserakan dan lalu lalang pekerja menciptakan kesan bahwa proyek tersebut masih jauh dari kata selesai.
Menanggapi hal tersebut, ia menjelaskan bahwa apa yang terlihat saat ini adalah bagian dari prosedur pembersihan akhir. Fase ini sangat krusial agar saat proses serah terima dilakukan, area tersebut sudah dalam keadaan bersih dan siap digunakan oleh masyarakat tanpa sisa limbah konstruksi. Alun-alun kota, yang diproyeksikan menjadi pusat kegiatan warga, mendapatkan atensi lebih agar penyelesaiannya presisi.
“Kalau yang alun-alun, semua sudah. Mau PHO saja ini, tinggal satu atau dua hari lagi langsung PHO sesuai dengan kontrak,” tegas Zaini.
Ia menekankan bahwa ketepatan waktu adalah prioritas utama agar tidak ada hak masyarakat yang terabaikan dalam menikmati fasilitas publik yang baru.Selain fokus pada area perkotaan, perhatian pemerintah juga mengarah ke wilayah selatan, khususnya akses jalan di Sekotong. Peninjauan fisik terhadap infrastruktur jalan dianggap sangat penting mengingat peranannya sebagai urat nadi transportasi dan pariwisata. Lokasi spesifik yang menjadi catatan adalah jalan di wilayah Lendang Re yang akan dipastikan kualitas pengaspalannya.
“Sejalan dengan itu, yang saya belum lihat langsung itu hanya jalan yang di Sekotong, tepatnya di Lendang Re,” ungkap Zaini. Peninjauan langsung ini dimaksudkan untuk melihat apakah kualitas aspal dan struktur jalan sudah memenuhi standar teknis yang tertuang dalam kontrak. Hal ini penting dilakukan sebelum dokumen PHO ditandatangani untuk menghindari masalah kualitas kemudian hari. Proyek-proyek yang sedang dikebut saat ini merupakan bagian dari skema pembangunan jangka panjang yang terbagi dalam beberapa fase.
Bupati LAZ itu juga menjelaskan bahwa pekerjaan fisik yang berlangsung merupakan langkah awal dari transformasi wajah daerah yang lebih besar. “Inilah pekerjaan tahap satu, besok lanjutannya itu tahap dua,” jelasnya kemudian.
Secara administratif, saat ini sedang diproses PHO oleh dinas-dinas terkait. Kendati beberapa titik terpantau masih terlihat dalam proses pengerjaan, OPD tetap menunggu kelengkapan dokumen resmi sebagai dasar persetujuan akhir. “Oh iya, saya belum terima laporannya secara lengkap, tapi semua proses sedang berjalan,” pungkasnya. (her)

