Mataram (suarantb.com) – Kementerian Penduduk dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Perwakilan NTB terus mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota bangun sekolah lansia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan umur harapan hidup (UHH) manusia di NTB.
Berdasarkan data BPS, pada 2025 UHH di NTB yang mencapai 72,60 tahun. Meningkat dari 2024 yang hanya 72,25 tahun.
Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN NTB, Johari Efendi, beberapa waktu lalu menyampaikan, keberadaan sekolah lansia penting untuk memastikan kehidupan para lansia terjamin.
“Kami berharap dengan adanya sekolah lansia itu kehidupan angka harapan hidup di NTB bisa meningkat,” ujarnya.
Johari menambahkan, saat ini sekolah lansia sudah tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB. Kendati demikian, ia tetap mendorong agar jumlah sekolah lansia terus bertambah di setiap daerah di NTB.
“Kami sedang mengadvokasi Pemerintah Daerah juga, mengadvokasi NGO-NGO agar bisa membentuk sekolah lansia,” tuturnya.
Dengan bertambahnya jumlah sekolah lansia di masing-masing daerah bisa menyentuh seluruh lansia yang belum terakomodasi selama ini.
“Semakin banyak sekolah lansia yang terbentuk, semakin banyak lansia-lansia kita yang meningkat kesehatannya, meningkat kemandiriannya, meningkat keaktifannya, dan meningkat ketangguhannya dalam menjalani kehidupan,” terang Johari.
Berbeda dari sekolah formal, sekolah lansia mengusung konsep yang lebih informal. Kendati demikian, sekolah ini tetap memiliki skema jenjang di antaranya, Standar 1 (S1) dan Standar 2 (S2).
Dengan mengusung konsep Sehat, Mandiri, Aktif, Religius/Produktif, dan Tangguh (SMART), para diajarkan bagaimana menjaga kesehatan, menata kemandirian, serta mengatur sisi emosional.
“Kita berharap dengan adanya sekolah lansia itu, lansia-lansia yang ada di NTB tidak menjadi beban keluarganya,” jelas Johari.
Saat ini, sekolah lansia di NTB telah mengakomodasi ratusan lansia. Untuk jenjang S1 saja, terdapat sekitar 400 lansia yang tergabung.
Dengan adanya sekolah yang menampung para lansia ini, diharapkan kehidupan mereka tetap terjamin serta dapat hidup secara layak. (sib)

