Selong (Suara NTB) – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi NTB, Dr. H. Fathul Gani, M.Si., melakukan peninjauan langsung ke kawasan Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) di bekas Pasar Paok Motong, Lombok Timur.
APHT Paok Motong merupakan salah satu sentra produksi rokok lokal yang telah mengantongi izin resmi, sekaligus menjadi contoh pemanfaatan tembakau dan tenaga kerja lokal di tengah maraknya peredaran rokok ilegal dari luar daerah.
Sejak mulai beroperasi tiga tahun lalu, APHT ini telah menyerap sekitar 238 tenaga kerja lokal, sebuah capaian yang dinilai Dr. H. Fathul Gani, M.Si., sebagai angin segar bagi perekonomian NTB. Ia menegaskan bahwa kehadiran industri resmi tersebut memberi dampak positif di saat beberapa daerah lain sedang menghadapi gelombang PHK.
Sebagai Ketua Satgas Pemberantasan Rokok Ilegal Provinsi NTB, Dr.H. Fathul Gani, M.Si., kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat operasi pengawasan peredaran rokok ilegal yang selama ini merugikan daerah dan negara. Hingga saat ini pemerintah terus berupaya memaksimalkan operasi pemberantasan rokok ilegal.
Hingga saat ini pemerintah terus berupaya memaksimalkan operasi pemberantasan rokok ilegal. “Kami terus berupaya memperluas jaringan, jangkauan serta sasaran operasi,” tegasnya.
Melalui peninjauan ini, Satpol PP NTB ingin memastikan bahwa industri rokok yang beroperasi di NTB berjalan sesuai aturan, mematuhi legalitas, serta berkontribusi terhadap pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Langkah ini sekaligus menjadi penguatan komitmen Satgas dalam memerangi peredaran rokok ilegal yang masih marak di beberapa wilayah.
Dengan dukungan industri legal seperti APHT Paok Motong dan pengawasan ketat Satgas, pemerintah optimistis dapat menciptakan ekosistem peredaran rokok yang lebih tertib, adil, dan memberi manfaat nyata bagi NTB. (bul/*)
