Mataram (suarantb.com) — Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, bersama Wakil Pimpinan Bulog NTB Rizal P. Sukmaadijaya dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda NTB melakukan pemantauan langsung harga pangan strategis di Pasar Percontohan Kebon Roek, Kota Mataram, Rabu (25/12/2025). Pemantauan dilakukan bertepatan dengan Hari Raya Natal guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga kebutuhan pokok, khususnya beras, terpantau relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan signifikan. Sejumlah pedagang sembako di pasar tersebut menyebutkan bahwa pasokan beras masih mencukupi, terutama beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan Bulog.
“Harga beras tidak ada kenaikan. Beras SPHP dari Bulog juga sangat tersedia. Kalau kurang, langsung dibawakan. Harga masih di kisaran Rp14 ribuan per kilogram dan Rp15 ribuan untuk beras kualitas super,” ujar salah satu pedagang.
Ia menambahkan, kenaikan harga hanya terjadi pada komoditas kacang-kacangan.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, menegaskan bahwa Bulog tetap beroperasi penuh selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bulog juga membuka posko pengendalian pangan di berbagai titik untuk menjamin kelancaran distribusi dan menjaga ketenangan masyarakat.
“Dalam rangka Natal dan Tahun Baru, kami bersama Satgas Pangan Polda NTB dan Polresta Mataram turun langsung ke pasar. Yang perlu kami sampaikan, Bulog tidak libur selama Nataru. Kami siap menjaga ketersediaan bahan pangan pokok, khususnya beras, gula, dan minyak goreng,” ujar Mara.
Ia menjelaskan, Bulog membuka posko pelayanan di pasar-pasar, di depan Kantor Wilayah Bulog NTB, serta di kantor-kantor cabang. Bahkan pada akhir pekan, layanan tetap dibuka hingga sore hari.
“Sabtu dan Minggu tetap kita buka. Di depan kantor pelayanan sampai sekitar pukul 14.00 atau 15.00. Kalau di pasar, dari pagi sampai sore. Masyarakat tidak perlu panik karena stok kita aman,” tegasnya.
Saat ini, Bulog NTB memiliki stok beras sekitar 158 ribu ton, jumlah yang dinilai sangat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat NTB dalam jangka panjang.
“Stok beras kita cukup aman untuk sekitar 43 bulan ke depan. Jadi tidak perlu dikhawatirkan. Kami siap melayani masyarakat, termasuk di hari-hari libur,” kata Mara.
Selain pemantauan harga, pengawasan pasar akan terus dilakukan bersama Satgas Pangan untuk mencegah potensi spekulasi dan penimbunan. Bulog juga memastikan distribusi tetap menjangkau titik-titik pelayanan lain, seperti Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog, kawasan permukiman, perkantoran, hingga kebutuhan BUMN.
Terkait kemungkinan lonjakan permintaan menjelang Nataru, Mara menyebut situasi masih dalam batas normal.
“Alhamdulillah tidak ada lonjakan permintaan yang signifikan. Setiap hari kami rutin mengisi pasar-pasar dengan beras. Kondisinya aman, lancar, dan terkendali,” ujarnya.
Regar mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying). Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang, tidak perlu panik. Atas nama Bulog NTB, kami mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru bagi saudara-saudara kita yang merayakan,” ucapnya. (bul)

