Sumbawa Besar (Suara NTB) – Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah alias Haji Mo, memastikan akan segera melakukan penanganan darurat terhadap masyarakat yang terdampak banjir salah satunya menginstruksikan seluruh OPD terkait agar segera melakukan penyaluran bantuan.
“Kami turun ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Alas Barat termasuk juga mendirikan dapur umum di sejumlah lokasi,” Kata Haji Mo, sapaan akrabnya, Sabtu, 21 Desember 2024
Haji Mo meyakinkan, kunjungan tersebut merupakan respon terhadap banjir yang disebabkan curah hujan tinggi beberapa hari terakhir. Pemierintah pun memastikan akan segera mengambil langkah-langkah penanganan hal tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya banjir susulan.
“Kami akan segera melakukan normalisasi aliran sungai dengan alat berat supaya tidak terjadi banjir susulan serta mempercepat distribusi bantuan logistik bagi warga terdampak,” ujarnya.
Haji Mo turut menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. Salah satunya dengan tetap menjaga lingkungan dan melakukan penghijauan di daerah aliran sungai (DAS) Mapin Kebak, kecamatan Alas Barat.
“Kami memerlukan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, salah satunya tidak melakukan illegal logging termasuk tidak membuang sampah ke sungai,” tambahnya.
Banjir bandang yang terjadi pada Jumat, 20 Desember 2024 sekitar pukul 13.00-17.00 Wita ini disebabkan oleh meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Mapin dan DAS Lekong. Berdasarkan data ada tuju desa yang terdampak meliputi Desa Usar Mapin, Desa Mapin Rea, Desa Mapin Kebak, Desa Mapin Beru, Desa Lekong, Desa Labuhan Mapin, dan Desa Gontar.
Desa Usar Mapin tercatat sebagai yang paling parah terdampak, dengan total 740 KK dan 2.287 jiwa. Sementara itu, Desa Mapin Rea mengalami kerugian hewan ternak, dengan 11 ekor sapi dan empat ekor kambing hanyut. Di Desa Labuhan Mapin, 150 jiwa dari 50 KK juga terdampak, termasuk kerusakan pada tambak udang.
“Dari hasil assessment, total terdampak mencapai 3.099 jiwa pada tujuh desa. Selain itu, fasilitas umum, sekolah, tambak udang, lahan persawahan, dan hewan ternak juga mengalami kerusakan,” kata kepala BPBD Sumbawa M. Nurhidayat. (ils)