spot_img
Selasa, Desember 23, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMFilm Jenggala Raih Penghargaan Film Terbaik di Festival Film Sangkareang 2025

Film Jenggala Raih Penghargaan Film Terbaik di Festival Film Sangkareang 2025

 

Mataram (Suara NTB) – Film Jenggala karya sutradara Anugrah Thoriq berhasil meraih penghargaan Film Terbaik dalam ajang Festival Film Sangkareang (FFS) 2025 yang digelar di Cinema Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (14/12/2025) malam.

Penghargaan tersebut menjadi capaian penting bagi sineas muda asal Lombok dalam mengembangkan perfilman daerah. Jenggala merupakan film tugas akhir yang diproduksi Anugrah Thoriq saat menempuh pendidikan di Jogja Film Academy.

“Festival Film Sangkareang memberi ruang yang sangat penting bagi sineas lokal untuk berkompetisi dan diapresiasi. Terima kasih kepada seluruh tim, dewan juri, dan para peserta dengan karya-karya luar biasa. Ini adalah kebanggaan bagi kami dan bagi Lombok,” ujar Anugrah Thoriq.

Ia menilai, keberadaan festival film daerah berperan strategis dalam membangun ekosistem perfilman yang berkelanjutan, mulai dari proses kreatif, produksi, hingga distribusi karya. Ia berharap ekosistem perfilman di Lombok dapat terus berkembang, sehingga karya-karya sineas lokal mampu hadir dan bersaing di ruang-ruang pemutaran yang lebih luas, termasuk bioskop komersial.

Wali Kota Mataram Dr. H. Mohan Roliskana menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Festival Film Sangkareang yang telah memasuki tahun kedua. Menurutnya, festival ini merupakan bagian dari upaya penguatan industri kreatif daerah, khususnya subsektor film, yang memiliki daya ungkit besar bagi pengembangan sumber daya manusia dan identitas budaya daerah.

“Festival Film Sangkareang akan terus kami dorong untuk dilaksanakan secara berkelanjutan dan lebih berkualitas setiap tahunnya. Ini adalah ruang kreatif dan apresiasi bagi generasi muda untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka melalui film,” terangnya.

Orang nomor satu di Kota Mataram ini, meminta kegiatan ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun. Menurut dia, film juga menjadi medium strategis untuk merekam dan menyebarluaskan kearifan lokal, bahasa daerah, serta realitas sosial masyarakat.

Sebab, dalam prosesnya harus tetap menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dalam produksi film, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai norma, budaya, serta etika lingkungan, sekaligus mendorong sineas untuk mengangkat kearifan dan bahasa lokal sebagai identitas karya.

Festival Film Sangkareang diharapkan dapat menjadi wadah strategis dalam membangun jejaring antara sineas, pelaku industri, komunitas, dan pemerintah, memperkuat ekosistem perfilman daerah, serta mendorong lahirnya karya-karya film daerah yang tidak hanya tumbuh di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing dan berkontribusi dalam peta perfilman nasional. (cem/r/*)

 

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -











VIDEO