Selong (suarantb.com) – Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Haerul Warisin, mengungkapkan visinya untuk menggerakkan perekonomian daerah selama 24 jam penuh. Saat ini, menurutnya, aktivitas ekonomi masih terpusat di siang hari, sementara malam hari terkendala oleh faktor penerangan jalan.
“Selama ini perputaran ekonomi hanya di siang hari. Malam hari terkendala penerangan jalan,” ujar Bupati H. Iron menjawab Suara NTB di pendoponya, Selasa (16/12/2025). Ia juga menekankan pentingnya infrastruktur pendukung.
Ia mengapresiasi bahwa masyarakat sudah mulai aktif pada malam hari. Seperti masyarakat Sembalun turun dari Sembalun itu banyak membawa sayur ke bawah itu pada malam hari untuk mendukung dan memperluas aktivitas tersebut, Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadi prasyarat utama. Bupati menaruh harapan besar agar pemasangan PJU segera direalisasikan.
Masyarakat tidak beraktivitas malam ini katanya karena penerangan yang terbatas. Diyakini, kalau semua tempat di Lotim ini terang, maka aktivitas roda ekonomi akan berputar dengan baik “Jalan menjadi terang, kemudian selamat, terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti ada perampokan dan sebagainya,” jelasnya mengenai manfaat ganda dari penerangan jalan, yaitu menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang beraktivitas di malam hari.
Yang menarik, target titik PJU yang akan dipasang mengalami penyesuaian signifikan berdasarkan data terbaru. Awalnya, rencana pemasangan berkisar pada 6.000 titik. Namun, setelah dilakukan pendataan lebih mendalam oleh Dinas Perhubungan, jumlah titik yang membutuhkan PJU melonjak.
“Hitungan awal kita kan hanya 16.000, tapi setelah berkembang, makanya saya minta dia koordinasi sama pihak PLN, benar nggak? Kita punya 19.000 ya,” papar H. Iron.
Dengan ditemukannya data baru tersebut, Pemerintah Kabupaten Lotim kini memiliki target pemasangan sebanyak 19.000 titik PJU. Bupati juga telah meminta Dinas Perhubungan untuk koordinasi dengan PT PLN (Persero) guna membahas kelayakan teknis dan percepatan realisasi penerangan jalan ini.
“Nah, karena PLN juga mengetahui hal itu, jadi ada koordinasi juga dengan pihak PLN untuk PJU-PJU ke depan,” tandasnya. Keberadaan 19.000 titik PJU ini diharapkan menjadi katalisator bagi terwujudnya perputaran ekonomi 24 jam di Lombok Timur, mendorong geliat usaha malam hari, serta meningkatkan rasa aman bagi seluruh masyarakat. (rus)

