spot_img
Rabu, Desember 17, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWASumbawa Ikhtiarkan Pengurangan Sampah hingga 30 Persen

Sumbawa Ikhtiarkan Pengurangan Sampah hingga 30 Persen

Sumbawa Besar (suarantb.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa, terus berikhtiar untuk mengurangi sampah di masyarakat hingga 30 persen mengingat saat ini upaya pengurangan sampah masih sangat jauh dari target yakni 4,4 persen di tahun 2025.

“Amanat dari Jasrada (kebijakan dan strategi pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah jenis lainnya) sebesar 30 persen masih sangat jauh karena kita baru merealisasikan sebesar 4,4 persen,” kata Kasi Kajian dampak lingkungan, Aryan Perdana Putra, kepada Suara NTB, kemarin.

Strategi yang saat ini tengah dilakukan yakni dengan mendorong seluruh elemen masyarakat bergerak untuk mendorong pengurangan sampah. Pemerintah juga tengah menyusun roadmap dalam bentuk rencana aksi mulai dari regulasi (kebijakan pemerintah), termasuk juga pembatasan penggunaan sampah plastik yang cenderung masih cukup tinggi.

“Yang paling penting bagaimana kita bisa mengimplementasikan Perda pengelolaan sampah yang sudah ditetapkan sebelumnya dan yang utama letaknya di penghasil (masyarakat),” jelasnya.

Ia menambahkan, target utama dalam penyusunan roadmap yakni mendorong desa yang ada untuk bisa melakukan pengolahan sampah berbasis masyarakat. Jika masyarakat sudah mau mengurangi sampah secara mandiri minimal satu kilo per hari per rumah maka dampaknya sangat besar dalam pengurangan sampah.

“Kalau kita bisa sama-sama melakukan pengurangan sampah secara mandiri, maka dampaknya sangat besar. Sehingga target yang sudah kita tetapkan bisa terealisasi dalam beberapa tahun ke depan,” tambahnya.

Ia menambahkan, jika tidak ada pengurangan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, maka pihaknya memprediksi usai tempat pembuangan akhir (TPA) di Raberas, Kelurahan Seketeng, hanya bertahan sekitar 800 hari atau sekitar 2,5 tahun.

“Dari perhitungan kemarin itu, luas landfill 1,2 hektare dengan ketinggian tumpukan sampah 6.000 meter kubik diprediksi hanya mampu bertahan selama 800 hari saja,” timpalnya.

Apalagi produksi sampah perhari lanjutnya, mencapai 60-75 ton di hari-hari biasa. Namun jumlah tersebut bisa bertambah sesuai dengan kondisi di lapangan, salah satunya ketika terjadi bencana maka volume sampah pasti meningkat.

“Rata-rata perhari 75 ton sampah yang masuk ke TPA. Sehingga pola pengurangan sampah diharapkan bisa menjadi solusi dalam memperpanjang usia TPA,” tukasnya. (ils)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -











VIDEO