Bima (suarantb.com) – Hujan sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Bima pada Sabtu (20/12/2025) siang memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah kecamatan. Banjir dan pohon tumbang dilaporkan terjadi di Kecamatan Belo, Palibelo, dan Langgudu, dengan ratusan rumah warga terdampak serta akses jalan sempat lumpuh.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, menjelaskan hujan yang disertai kilat, petir, dan angin kencang berlangsung sejak pukul 11.45 Wita hingga sekitar pukul 13.45 Wita. Intensitas hujan yang tinggi membuat debit air sungai meningkat drastis dan meluap ke pemukiman serta lahan pertanian warga.
“Curah hujan cukup tinggi di wilayah hulu, terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kawuwu, menyebabkan beberapa sungai di Kecamatan Belo tidak mampu menampung debit air,” ujarnya pada Minggu (21/12/2025).
Di Kecamatan Belo, banjir melanda Desa Soki, Lido, Ngali, dan Runggu. Di Desa Soki, luapan sungai menggenangi lahan pertanian dengan ketinggian air mencapai 1 hingga 3 meter. Sementara di Desa Lido, banjir merendam 30 unit rumah warga di dua RT dengan ketinggian air 20 hingga 60 sentimeter. Genangan juga menutup akses jalan lintas Tente–Karumbu sepanjang sekitar 60 meter, menyebabkan kemacetan kendaraan.
“Kondisi serupa terjadi di Desa Ngali. Sebanyak 12 rumah warga di bantaran sungai terendam banjir dengan ketinggian air hingga 40 sentimeter. Di Desa Runggu, dampak banjir tergolong paling luas. Sebanyak 254 rumah warga di sembilan RT terendam, dua fasilitas umum ikut terdampak, dan pagar kuburan jebol sepanjang 10 meter. Total warga terdampak di desa ini mencapai 773 jiwa,” paparnya.
Banjir juga meluas ke Kecamatan Palibelo. Di Desa Belo, luapan sungai merendam 307 rumah warga yang dihuni 935 jiwa. Air setinggi 30 hingga 70 sentimeter menggenangi pemukiman dan jalan desa. Sementara di Desa Dore, banjir menggenangi jalan lintas Dore–Talabiu sepanjang 70 meter, sempat menghambat arus lalu lintas.
“Selain banjir, bencana pohon tumbang terjadi di Desa Waworada, Kecamatan Langgudu. Sebuah pohon besar tumbang dan menimpa dua rumah warga, menyebabkan kerusakan pada bangunan dan memaksa dua kepala keluarga mengungsi sementara ke rumah kerabat. Total kerugian ditaksir mencapai Rp8,5 juta,” jelasnya.
Nurul Huda memastikan hingga Sabtu malam tidak ada korban jiwa dalam rangkaian kejadian tersebut. “Air sudah surut di sebagian besar lokasi. Warga mulai membersihkan lumpur secara gotong royong. Tidak ada pengungsian massal,” katanya.
BPBD Kabupaten Bima terus melakukan pendataan dampak, kaji cepat, serta koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, dan instansi terkait. BPBD juga menyiapkan langkah tanggap darurat, termasuk kebutuhan logistik dan bantuan mobil tangki air untuk pembersihan lumpur di Desa Runggu.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama banjir bandang dan angin kencang. Jika terjadi keadaan darurat, segera laporkan ke aparat setempat atau BPBD,” imbaunya.
Ia berharap bantuan datang dari berbagai pihak. ‘’Semoga ada bantuan dr Bank NTB utk korban bencana,’’ pungkas Nurul Huda. (hir)

