PEMBANGUNAN Kampung Nelayan di Lingkungan Bintaro Jaya, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, diyakini akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Selain membuka lapangan kerja baru, proyek ini juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi warga pesisir.
Pemerintah Kelurahan Bintaro menyebutkan, Kampung Nelayan tersebut dibangun oleh Pemerintah Kota Mataram di atas lahan seluas kurang lebih satu hektare. Kawasan ini dirancang sebagai area terintegrasi yang dilengkapi berbagai fasilitas penunjang aktivitas nelayan dan pelaku usaha mikro. Fasilitas yang akan dibangun di antaranya Koperasi Merah Putih Kampung Nelayan, cold storage untuk penyimpanan hasil laut, lapak pedagang, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Lurah Bintaro, Rudy Herlambang, mengatakan pembangunan Kampung Nelayan merupakan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya warga Bintaro dan sekitarnya. Ia menilai keberadaan kawasan terintegrasi ini akan menciptakan banyak peluang usaha dan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal.
“Kalau sudah jadi, kawasan ini akan menjadi area terintegrasi. Ada Koperasi Merah Putih dan Kampung Nelayan Merah Putih yang dibangun di sini, sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Rudy saat ditemui, Selasa (23/12).
Menurut Rudy, manfaat pembangunan Kampung Nelayan tidak hanya dirasakan dari sisi peningkatan ekonomi, tetapi juga dari terbukanya lapangan kerja secara langsung. Sejumlah sektor diperkirakan akan menyerap tenaga kerja, seperti pengelolaan parkir, petugas keamanan, kebersihan, hingga sektor pendukung lainnya.
Ia menambahkan, pengelolaan parkir di kawasan Kampung Nelayan nantinya direncanakan dikelola oleh Koperasi Merah Putih. Dengan sistem tersebut, pengelolaan parkir tidak hanya memberi manfaat ekonomi bagi koperasi dan warga, tetapi juga berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Mataram melalui retribusi parkir.
“Sebagai kepala wilayah, saya berharap parkir ini bisa dikelola koperasi agar menghasilkan PAD sekaligus mendukung biaya perawatan kawasan,” katanya.
Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap pembangunan Kampung Nelayan cukup tinggi. Sejumlah warga bahkan mulai mempersiapkan lahan milik mereka untuk dimanfaatkan sebagai area usaha dan parkir guna mendukung aktivitas di kawasan tersebut. Langkah ini diharapkan membuat masyarakat terlibat langsung dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan, bukan sekadar menjadi penonton di wilayahnya sendiri.
“Harapannya, program pemerintah ini benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat,” ucap Rudy.
Saat ini, proses pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih telah mulai berjalan. Tahap awal pembangunan meliputi perataan tanah serta persiapan pondasi bangunan. Proyek strategis ini didukung dengan alokasi anggaran sebesar Rp22 miliar dan ditargetkan dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi baru bagi masyarakat pesisir di Kota Mataram. (pan)

