Mataram (Suara NTB) – 10 calon Sekretaris Daerah (Sekda) NTB menuntaskan proses asesmen unit Pusat Penilaian Kompetensi ASN di Gedung Assessment Center Badan Kepegawaian Negara (BKN) selama tiga hari, terhitung mulai tanggal 22-24 Desember 2025.
Hasil dari tes asesmen tersebut nantinya akan digabung bersama dengan rangkaian tes yang diikuti oleh 10 calon Sekda NTB.
“Semua nilai nanti digabung dengan perhitungan sesuai proporsi,” ujar Kepala BKD NTB, Tri Budiprayitno, Jumat, 26 Desember 2025.
Rangkaian tes yang diikuti oleh calon Sekda NTB di antaranya uji kesehatan, kejiwaan, dan bebas narkoba, pembuatan dan penulisan makalah, presentasi dan wawancara, penilaian potensi dan kompetensi manajerial dan sosial kultural oleh BKN.
Selanjutnya, para calon Sekda wajib menyerahkan makalah pada 28 Desember 2025. Dua hari setelahnya, yaitu pada tanggal 30 Desember, mereka harus melakukan presentasi dan mengikuti proses wawancara yang akan dilakukan oleh Tim Panitia Seleksi (Pansel) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB.
“Tanggal 28 Desember serahkan makalah. Tanggal 28 presentasi dan wawancara oleh Tim Pansel di BKD NTB,” katanya.
Seleksi JPTM Secara Profesional
Plt. Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN BKN, Herman, menegaskan bahwa proses asesmen ini merupakan komitmen BKN dan instansi terkait untuk mewujudkan seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (JPTM) yang objektif dan berintegritas, sekaligus juga sebagai bentuk menjaga kualitas kepemimpinan birokrasi.
“Mekanisme seleksi terbuka yang kami fasilitasi dirancang secara profesional untuk menjamin objektivitas, transparansi, dan berbasis kompetensi. Hal ini memberikan kesempatan setara bagi setiap kandidat dan memastikan bahwa pejabat terpilih benar-benar memiliki kapasitas kepemimpinan, integritas, serta kualifikasi yang dibutuhkan organisasi,” papar Herman.
Proses asesmen yang difasilitasi BKN ini mendapatkan porsi perhatian khusus, mengingat betapa strategisnya posisi Sekda sebagai pimpinan birokrasi tertinggi di tingkat provinsi.
Asesor SDM Aparatur Ahli Utama BKN Supranawa Yusuf menambahkan bahwa untuk seleksi JPTM, standar penilaian yang dilakukan lebih ketat dan komprehensif.
Metode yang digunakan dengan alat ukur seperti analisis kasus, Leaderless Group Discussion (LGD), wawancara kompetensi, presentasi, dan tes psikometri. “Tujuannya untuk mendapatkan gambaran utuh dan mendalam tentang kompetensi calon,” jelas Yusuf.
Yusuf juga mengungkapkan bahwa BKN secara konsisten mendorong terciptanya iklim seleksi yang tidak hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga karakter dan kematangan berpikir.
lebih lanjut, menurutnya, kepada para kandidat diimbau untuk mengikuti seluruh rangkaian dengan sungguh-sungguh, terbuka, dan menunjukkan performa yang autentik sesuai kinerja sehari-hari.
“Tampilkan cara berpikir, gaya kepemimpinan, dan pengambilan keputusan secara natural. Semakin autentik kandidat, semakin akurat profil kompetensinya tergambar. Hasil asesmen ini nantinya akan menjadi cermin sebenarnya yang dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk pengembangan karier individu maupun pemenuhan kebutuhan organisasi,” pungkasnya.
10 Calon Sekda NTB
Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel) Sekda NTB, Prof. Riduan Mas’ud menyebutkan telah ada 10 nama yang mendaftar dan lulus administrasi. Rata-rata dari mereka merupakan pejabat internal di Provinsi NTB. Di antaranya yaitu Najamuddin Amy yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Perekonomian NTB, Staff Ahli Bidang Sosial Masyarakat, Ahsanul Khalik.
Selanjutnya ada Kepala Dispora NTB, Wirawan Ahmad; Kepala Diskominfotik NTB, Yusron Hadi; Asisten I Setda NTB, Fathurrahman; Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Aidy Furqan; Kepala Dinas Perdagangan NTB, Jamaluddin Malady; Asisten Deputi Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Bangsa Kemenko PMK, Ahmad Saufi; Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur, Abul Chair; dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bima, Taufik. (era)

