spot_img
Kamis, November 21, 2024
spot_img
BerandaNTBProgram Pompanisasi Jalan, Realisasi Produksi Padi di NTB Hampir 1,2 Juta Ton

Program Pompanisasi Jalan, Realisasi Produksi Padi di NTB Hampir 1,2 Juta Ton

Mataram (Suara NTB) – Program pompanisasi yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) telah sampai di Provinsi NTB secara bertahap. Sejauh ini sebanyak 856 unit pompa telah didistribusikan ke NTB dari sekitar 6000 unit mesin pompa yang diusulkan ke Kementan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, dari 859 unit pompa yang sudah terealisasi tersebut, sebanyak 567 unit pompa yang sudah dimanfaatkan oleh petani. Namun demikian, ada banyak pompa eksisting yang ada di tangan petani yang membantu kebutuhan penyediaan air bagi petani.

Hadirnya bantuan pompa dari Kementan tersebut telah membantu petani mendistribusikan air dari bendungan, embung atau sungai menuju sawah-sawah garapan. Dari target produksi padi di Provinsi NTB tahun 2024 ini sebanyak 1,4 juta ton gabah kering giling, sampai saat ini realisasinya hampir mencapai 1,2 juta ton. Sehingga ia optimis target tersebut bisa terpenuhi hingga akhir tahun.

“Jika dikonversikan ke beras, kita sudah surplus. Contoh tahun kemarin, itu kan 1,54 juta ton gabah kering giling. Kebutuhan beras kita sekitar 520 ribu ton beras setahun, sementara kita berproduksi hampir 1 juta ton beras, kita sudah surplus,” kata Muhammad Taufieq Hidayat kepada wartawan, Selasa, 27 Agustus 2024.

Ia mengatakan, dari 567 unit pompa yang sudah dimanfaatkan oleh petani di NTB, hampir 10 ribu hektare sawah sudah bisa ditanami padi. Sebagian dari sawah-sawah tersebut mendapatkan air dari distribusi pompa bantuan pemerintah.

“Hasilnya hampir 10 ribuan hektare yang sudah ditanam. Jadi luas tambah tanam (LTT) kita dengan adanya air ini 10 ribu hektare dari yang dulunya tak bisa ditanam. Ini baru dari droping pompa sekitar 859 unit,”katanya.

Pemprov NTB juga kata Taufieq mendapatkan program cetak sewah baru dengan slot sekitar 17 ribu hektare. Bantuan anggaran tambahan untuk mencetak 17 ribu hektare sawah baru ini merupakan salah satu upaya Kementan untuk meningkatkan produksi padi nasional. Apalagi NTB merupakan salah satu daerah lumbung pangan di Indonesia.

Saat ini serapan kabupaten/kota terhadap program cetak sawah baru ini baru sekitar 3600 hektare. Artinya masih banyak kuota yang belum diserap oleh kabupaten/kota, sehingga peluangnya masih terbuka lebar.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO