Selong (Suara NTB)- Separuh dari 11 ribu lebih Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemkab Lombok Timur (Lotim) masih menggunakan sistem manual dalam menerima gaji. Kondisi ini membuat pihak Bank NTB Syariah harus tetap sediakan uang segar. Mengingat hal itu,
Bank NTB Syariah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mendorong percepatan implementasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) RI sehingga bisa dilakukan secara daring semua gaji.
Demikian dikemukakan Branch Manajer Bank NTB Syariah Cabang Selong Kasri A Rachman didampingi Branch Manager Bank NTB Syariah Cabang Masbagik, Ahmad Rizqon Sani saat dikonfirmasi di sela acara pojok Jurnalis Bersama Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) di Selong, Selasa (14/5).
Menurut Kasri Rahman, kewajiban terhadap pembayaran gaji secara non tunai sudah lama. Ia mendorong Pemda untuk memaksimalkan sistem penggajian melalui skema non tunai. Sudah ada sebagian yang berjalan di Sekretariat Daerah Kantor Bupati Lotim. Sisanya ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Bendahara di OPD ini masih melakukan penarikan secara tunai di kantor Bank NTB Syariah saat gajian.
Ia menjelaskan, pembayaran gaji secara non tunai ini banyak manfaatnya. Pertama bisa memanage keuangan dengan baik. Kalau tunai akan digunakan langsung. Beda dengan non tunai, bisa manfaatkan mobile banking atau SMS banking untuk transaksi. Dari sisi keamanan transaksi dipastikan jauh lebih baik.
Bendahara OPD yang membawa uang tunai dari Bank ini pasti beresiko saat di tengah jalan. Sehingga diharapkan segera dilakukan pembayaran secara non tunai.
Dasi sisi bank NTB Syariah sendiri, juga harus setiap bulan siapkan jumlah uang kas yang cukup besar saat penarikan tunai. Bank NTB Syariah terus intensifkan komunikasi dengan pihak Pemerintah Daerah, utamanya dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) agar segera terapkan SIPD berjalan dengan baik.
Ketika SIPD diberlakukan semua, maka semua OPD harus menetapkan pembayaran secara daring. Termasuk kepada ASN. Rekening langsung masuk ke rekening ASN.
Dorong penerapan SIPD ini bertujuan juga untuk mengurangi peredaran uang tunai di tengah masyarakat. Satu sisi, Bank NTB Syariah mengedukasi masyarakat. Mulai dari kalangan ASN sehingga bisa menerapkan sistem belanja non tunai secara maksimal. “Ini memudahkan masyarakat dan pelaku UMKM,” ucapnya.
Pihak perbankan milik daerah ini juga intensifkan pemasangan sarana prasarana penunjang untuk transaksi secara non tunai. Mulai pemasangan berkode Qris. Penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC) dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dimaksimalkan di seluruh kecamatan. “Mesin ATM terus kita tambah untuk memaksimalkan transaksi untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” demikian. (rus).