Mataram (Suara NTB) –Pemerintah akan membangun pabrik garam yang berlokasi di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, pertengahan tahun 2024 ini. Hadirnya pabrik garam di daerah ini tak terlepas dari produksi garam NTB yang cukup besar, terutama di Bima.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim ST, M.Si mengatakan, saat ini pembangunan pabrik tersebut masih dalam proses lelang di pusat. Jika sudah tuntas proses lelang akhir Mei ini, bulan depan pembangunan fisik sudah mulai berjalan. Ditargetkan pembangunan pabrik ini akan rampung tahun ini juga.
“Tugas pemerintah daerah yaitu menyiapkan lokasi pembangunan. Sudah ada lokasinya. Tinggal kita melakukan koordinasi dengan para pihak terkait pengelolaan pabrik ini,” kata Muslim kepada Suara NTB, Jumat 17 Mei 2024 kemarin.Tugas pemerintah daerah lainnya yaitu bagaimana membantu aspek pemasaran serta perencanaan jangka panjang. Artinya bagaimana pabrik garam ini bisa berkelanjutan. Tidak hanya sukses pada saat pembangunan saja, namun sukses pada pengembangan usaha garam di dalam daerah.
“Sekarang SK teknis sudah naik di pak Gubernur. Dengan mengkombinasikan antara pusat, provinsi dan kabupaten,” katanya.
Muslim menjelaskan, potensi garam yang melimpah nantinya tak harus dijual dalam bentuk garam krosok. Namun akan dijual dalam bentuk garam siap konsumsi karena sudah melewati proses pabrikasi sesuai dengan standar.“Pabrik ini untuk diversifikasi potensi garam yang cukup banyak di NTB terutama di Bima, karena 80 persen garam produksi NTB dari Bima,” imbuhnya.
Hadirnya pabrik garam ini juga akan menumbuhkan UMKM di bidang garam karena mereka bisa memasok produk garam ke pabrik.
Untuk pembangunan pabrik ini sendiri, Muslim mengatakan, pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp10 miliar. Selain dari pusat, anggaran juga berasal dari pemerintah daerah sekitar Rp500 juta untuk membantu.Adapun kapasitas pabrik garam yang akan dibangun ini yaitu 10.000 ton per tahun. Pemda mendorong bagaimana lembaga usaha seperti BUMD yang memiliki track record yang baik bisa menjadi pengelola pabrik garam ini nantinya. Tentu hal ini akan melalui proses fit and proper test.Sebagai gambaran berdasarkan data Dislutkan NTB, jumlah produksi garam di NTB di tahun 2022 sebanyak 86.429 ton. Angka produksi garam fluktuatif karena sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca.(ris)