Praya (Suara NTB) –Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bakal mendapat tambahan alokasi pupuk sebesar 20 ribu ton untuk musim tanam tahun ini dari alokasi semula sebesar 24 ribu ton menjadi 44 ribu ton. Jumlah tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani di daerah ini selama satu musim tanam.
“Dengan jumlah alokasi tersebut, stok pupuk Loteng harusnya aman,” terang Kepala Bidang (Kabid) Produk Pertanian Dinas Pertanian Loteng, Zainal Arifin, kepada Suara NTB, Jumat 17 Mei 2024.
Artinya, petani di Loteng tidak perlu lagi khawatir tidak kebagian pupuk untuk keperluan pertanian, karena alokasi pupuk yang diberikan sudah lebih dari cukup.
Ia menjelaskan, awalnya pemerintah pusat memberikan alokasi untuk dua jenis pupuk yakin Urea sebanyak 13 ribu ton lebih serta NPK sekitar 10 ribu ton. Terakhir, untuk kedua jenis pupuk tersebut Loteng mendapat tambahan masing-masing 10 ribu ton, sehingga total alokasi pupuk bagi Loteng mencapai 44 ribu ton.
Tinggal sekarang pola pendistribuan dan penyaluran ke petani yang butuh pengawasan semua pihak, termasuk masyarakat dalam hal ini supaya bisa benar-benar tepat sasaran serta sesuai dengan regulasi. “Kalau dari pemerintah sudah ada tim pengawas pupuk yang dibentuk. Terdiri dari berbagai unsur, termasuk aparat penegak hukum,” jelasnya.
Hanya saja untuk penyaluran stok pupuk tambahan tersebut sejauh ini belum bisa dilakukan, karena masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Surat Keputusan (SK) Bupati Loteng terkait pengalokasian pupuk tambahan tersebut saat ini juga tengah diproses.
Tapi petani tidak perlu khawatir, pupuk saat ini sudah bisa ditebus, karena stok awal masih tersedia. Untuk Urea baru terserap sekitar 12 ribu ton. Kemudian NPK baru sekitar 6 ribu ton. Jadi masih ada sisa yang bisa dimanfaatkan petani sebelum alokasi pupuk tambahan disalurkan. “Intinya, soal stok pupuk sudah tidak ada persoalan. Karena adanya alokasi tambahan yang diberikan oleh pemerintah pusat,” tegasnya.
Disinggung soal luas tanam padi pada musim tanam tahun ini, Zainal mengatakan untuk musim tanam pertama sudah hampir panen seluruhnya. Saat ini sudah mulai masuk musim tanam kedua. Meski tidak serempak. Jadi kalau dikalkulasikan antara musim tanam pertama dengan kedua, total luas tanam sudah mencapai 79 ribu hektar.
Sementara target pemerintah daerah untuk luas tanam pada musim tanam tahun ini sekitar 96 ribu hektar. Jadi masih ada kekurangan sekitar 17 ribu hektar lagi dari target yang ada. “Beberapa wilayah seperti Kecamatan Pringgarata belum seluruhnya memulai musim tanam kedua. Harapan kita, sisa target luas tanam bisa terpenuhi,” tandasnya.
Jika target luas tanam bisa tercapai maka untuk produksi gabah tahun ini, setidaknya bisa diatas 500 ribu ton. Jika dikonversikan ke standar beras sekitar 285 ribu ton. Dikurangi dengan kebutuhan beras dalam daerah, maka Loteng bisa mencetak surplus beras diatas 190 ribu ton pada tahun ini. (kir)