Mataram (Suara NTB) – Dosen Universitas Bumigora, Mataram bersama Dosen Universitas Mahasaraswati, Denpasar lakukan pengabdian masyarakat dalam upaya pemberdayaan unit usaha dalam Upaya meningkatkan teknologi pengolahan dan pemasaran Gula Semut yang ada di Desa Bukittinggi, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
Pengabdian pemberdayaan ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan memberdayakan ekonomi lokal. Dalam pengabdiannya, tim Dosen Bumigora dan Mahasaraswati menyasar Unit Usaha Bukit Halwun, yang bergerak di bidang pengolahan gula aren berbahan baku nira aren.
“Unit Usaha Bukit Halwun menjadi sasaran kegiatan ini karena peran vitalnya sebagai penopang ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Ni Wayan Putu Meikapasa, S.Si., MP., dosen Teknologi Pangan dari Universitas Bumigora selaku pemimpin pengabdian.
Kegiatan ini didanai langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) tahun anggaran 2024.
Inovasi penting yang dikembangkan oleh dosen dari dua universitas ini adalah pengolahan gula aren menjadi gula semut, sebuah produk bernilai ekonomi lebih tinggi dengan permintaan pasar yang terus meningkat.
Program ini mencakup pelatihan teknologi pengolahan gula aren dan inovasi kemasan, serta pelatihan pemasaran digital melalui pembangunan website, penggunaan media sosial, dan pemanfaatan e-commerce. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu unit usaha Bukit Halwun mengoptimalkan pemasaran produk gula semut dan memperluas jangkauan pasar melalui platform digital.
Dosen dari dua universitas ini juga memberikan bantuan modal dan alat yang dibutuhkan oleh usaha Bukil Halwun, yang mana menurut pemilik usaha Bukit Halwun, Rodi, mengatakan bahwa pihaknya selama ini terkendala di modal dan alat produksi gula semut.
“Alat-alat yang diberikan meliputi alat perajang gula aren, alat penepung, dan alat pengemas, yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi serta kualitas produk,” lanjut Meika.
Dengan pengadaan peralatan ini, mitra usaha Bukit Halwun diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi, serta memanfaatkan kemasan inovatif untuk menarik perhatian pasar yang lebih luas.
Dukungan berupa pelatihan pemasaran digital juga diharapkan dapat mengoptimalkan potensi penjualan produk melalui berbagai platform online, memperluas jangkauan konsumen baik di pasar lokal maupun nasional.
Meika menekankan pentingnya kerjasama antara universitas, pemerintah, dan pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Melalui pengembangan produk seperti gula semut, inovasi kemasan, dan pemasaran digital, kami berharap mitra usaha dapat meningkatkan daya saing dan menghadapi tantangan pasar dengan lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu, Rodi mengucapkan rasa terimakasihnya karena adanya pengabdian dan pemberdayaan dari dosen-dosen Universitas Bumigora dan Mahasaraswati, menurutnya, dengan adanya pemberdayaan dan bantuan ini mampu mendongkrak produksi gula semutnya.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan pengadaan alat-alat ini. Dengan adanya peralatan baru, kami yakin kemampuan produksi kami akan meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dan produk gula aren kami akan lebih diminati di pasar,” ujarnya.
Tim pengabdian juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas dukungannya melalui pendanaan hibah ini. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi Unit Usaha Bukit Halwun dan juga bagi masyarakat Desa Bukittinggi secara keseluruhan, dengan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (era/*)