Mataram (Suara NTB) – Menjelang gelaran MotoGP Mandalika tanggal 27 – 29 September 2024, tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB melakukan kegiatan surveilans vektor dan zoonosis serta surveilans penyakit berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah Lombok Tengah.
Surveilans sendiri adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit guna mengarahkan tindakan dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr. dr H. Lalu Hamzi Fikri mengatakan, kegiatan surveilans tersebut dilakukan pekan kemarin dengan mengambil lokasi di Sirkuit Mandalika dan di perumahan penduduk sekitar sirkuit.
“Ini kegiatan surveilans yang kita lakukan pra kegiatan MotoGP berupa pencegahan dan kewasapadaan dalam pengendalian Kejadian Luar Biasa atau KLB. Dinkes secara rutin melakukan pengawasan sanitasi, vektor ,zoonosis dan penyakit potensial. Dengan melakukan deteksi lebih awal akan memudahkan pemberian respons cepat jika terjadi KLB,” kata H. Lalu Hamzi Fikri kepada Suara NTB, Rabu, 18 September 2024.
Ia mengatakan, kegiatan surveilans vektor dibagi menjadi dua tanggung jawab, yakni Dinkes Provinsi NTB melakukan survei vektor pada area sekitar Sirkuit Mandalika sekaligus pengendalian vektor dengan larvasidasi, sementara Dinkes Lombok Tengah dan Puskesmas penyangga melakukan survei dan pengendalian vektor di pemukiman penduduk sekitar area Sirkuit Mandalika.
“Kegiatan tersebut dengan berkoordinasi antara Dinkes Provinsi NTB, Dinkes Lombok Tengah dan Puskesmas,” katanya.
Sementara itu, Puskesmas Kuta melakukan survei vektor dan pengendalian berupa larvasidasi dan fogging di pemukiman maupun hotel-hotel dengan target 10 fokus atau sekitar 1000 rumah.
Tim juga berkoordinasi dengan perwakilan ITDC terkait akses survei vektor di area Sirkuit Mandalika. Tim surveilans Dinkes NTB didampingi oleh Tim ITDC dalam pelaksanaan survei vektor pada tujuh titik, yakni area PLN, saluran kanal depan paddoc sirkuit, saluran terowongan sirkuit, saluran irigasi sirkuit, belakang tribun penonton, lagun sekitar penampung air dan lokasi bazaar.
Dari tempat tersebut ditemukan jentik nyamuk culex dan aedes di area bazaar dan saluran paddoc, dan langsung di intervensi dengan menaburkan larvasida.
Sesuai dengan jadwal, kegiatan surveilans dilanjutkan pada 17 hingga 28 September 2024 untuk memaksimalkan survei dan pengendalian vektor.(ris)