Giri Menang (Suara NTB)- Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr.Ir.H.Iswandi, M.Si mengatakan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah menjadi perhatian dan akses strategis pembangunan desa. TPA juga bisa menyerap lapangan kerja. ‘’Sampah bukan suatu masalah. Melainkan suatu berkah jika dikelola dengan baik,’’ ujar Iswandi dalam kegiatan Jumat Salam di Desa Suka Makmur, Lombok Barat, Jumat 27 oktober
2023Dikatakan bahwa kedepan bahwa dalam pengelolaan sampak menjadi berkah, akan diperkuat pendampingan seperti ekonomi sirkuler. ‘’Masyarakat bisa memilah plastik (sampah) sehingga bisa dijual dan menghasilkan uang. TPA ini menjadi suatu keunggulan, menjadi aset strategis dan menjadi perhatian pemerintah,’’ ujarnya.
Dalam penanganan TPA, ini menjadi tugas pemerintah dalam pengelolaan sampah, karena keberadaan TPA bisa berdampak sebagai sumber berkah bagi masyarakat desa. ‘’Namun demikian, semuanya butuh proses dalam pengelolaannya. Kami memberikan usulan, desa di sekitar TPA menjadi ekonomi sirkuler
Beberapa daerah yang bisa dicontoh dalam pengelolaan TPA adalah Surabaya. Di mana sampah yang diolah di Surabaya, bisa menghasilkan energi listrik. Untuk daerah di NTB bisa mencontoh desa sekitar Kopang, Rarang untuk pengelolaan sampah. ‘’Pengelolaan sampah dari Bumdes sangat bagus sehinggga menghailkan pendapatan untuk desa. Ini juga sangat bagus dalam mengatasi masalah kesejahteraan masyarakat,’’ jelasnya.
Iswandi juga menambahkan bahwa Kades dan Kepala Lingkungan juga harus mengawal terkait persoalan stunting, kemiskinan ekstrem. Pendataan harus dilakukan secara optimal dan tepat, agar sasaran pembagian bantuan tepat sasaran
Dalam diskusi dengan masyarakat, mengemuka harapan agar pembangunan TPA lebih banyak pekerja. Katanya, sudah ada 10 pekerja bulanan dari Suka Makmur. Menurut mereka,kami, berkat TPA sampah bisa diolah menjadi uang dan menjadi lapangan kerja. (r)