spot_img
Minggu, Desember 22, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURBPVP Lotim Sediakan Pelatihan Sesuai Kebutuhan Gen Z

BPVP Lotim Sediakan Pelatihan Sesuai Kebutuhan Gen Z

Selong (Suara NTB) – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur (Lotim) pastikan menyediakan pelatihan yang sesuai kebutuhan generasi z. Generasi zoomer tersebut diakui saat ini sangat dekat dengan teknologi digital.

Demikian disampaikan Kepala BPVP Lotim, Verry Fahrudin saat diskusi dengan jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) tentang peluang dan tantangan kerja Gen Z yang digelar di Talent Corner BPVP Lotim, Jumat, 20 September 2024.

Dia menjelaskan, sesuai Permenaker 1 tahun 2022 pelatihan, sertifikasi dan peningkatan produktivitas. Indonesia diketahui akan mengalami bonus demografi dan terbanyak saat ini dari gen z. Bonus demografi tersebut kalau diasah dengan baik akan jadi pisau tajam yang bermanfaat. Akan tetapi, kalau tak akan jadi bencana dan jadi masalah sosial.

Anak gen z sekarang serba mudah. Di mana, semua serba mesin. BPVP yang sebelumnya bernama Balai Latihan Kerja (BLK) ini melaksanakan pelatihan paling banyak pada sektor pariwisata. Sektor ini paling banyak diminati seperti barista, cookery, bartender, housekeeping dan lainnya. Dalam waktu dekat ini, BPVP kembali akan buka kapal pesiar.

Selain pariwisata, ada juga pelatihan bidang pertanian, bidang perikanan, bidang energi terbarukan. “Bidang pertanian ini ada teknologi irigasi smart farm system diajarkan,” sebutnya.

Selanjutnya, sebagai tugas khusus di BPVP ini adalah pelatihan untuk Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Secara khusus, di areal BPVP ada gedung khusus untuk melatih CPMI. “Sekarang ini ada pelatihan khusus bahasa Korea dan Jepang yang kita kerjasama dengan BP3MI, yang lulus pelatihan bahasa Jepang dan Korea ini bisa langsung ikut tes berangkat ke Jepang dan Korea oleh BP3MI,” ucap Verry.

Ditambahkan, anak-anak Gen Z sekarang ini takut akan kehilangan informasi. Semua serba daring. Semakin banyaknya jumlah penduduk ini membuat dunia kerja makin ketat persaingannya.

Melalui metode pelatihan yang diberikan, diyakini lulusan dari BPVP ini akan bisa  bersaing di dunia kerja. Pasalnya, 75 persen praktik dan 25 persen teori.

Dilihat berdasarkan data kepesertaan, terbanyak usia 21-29 tahun. Sedangkan dari tingkat pendidikan rata-rata SMK masuk BPVP. Terbanyak kedua dari kalangan sarjana.

Verry mengakui selama ini BPVP ini selalu jadi pilihan terakhir sebagai tempat pelatihan. Pilihan pertama pasti  kuliah atau pelatihan di swasta. Pilihan Pelatihan di BPVP banyak karena ingin dapat fasilitas gratis pemerintah. Para pencari kerja yang beralasan demikian tidak disoal karena memang BPVP hadir untuk memberikan pelatihan gratis kepada masyarakat pencari kerja. (rus)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO