spot_img
Minggu, Desember 22, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWA648 GHPR Ditemukan, Lunyuk Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Gigitan

648 GHPR Ditemukan, Lunyuk Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Gigitan

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbawa, mencatat sedikitnya ada sekitar 648 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang terjadi dalam rentan Januari- September dan 55 HPR diantaranya dinyatakan positif rabies.

“Status kita masih kejadian luar biasa (KLB) rabies. Kasus gigitan HPR terbanyak kita temukan di kecamatan Lunyuk sebanyak 156 kasus dan satu orang meninggal dunia kasus,” kata Kadis DPKH Sumbawa, H. Junaidi kepada Suara NTB, Kamis, 3 Oktober 2024.

Haji Jun merincikan, dari 648 GHPR tersebut anjing sebanyak 531 ekor, kucing 68 ekor dan monyet 3 ekor. Sementara dari 62 sampel yang dikirim ke Laboratorium 55 diantaranya positif rabies dan 7 negatif sehingga Pemerintah masih menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies.

“Memang angka kasus gigitan HPR ini cukup tinggi, karena setiap ada kejadian harus dilaporkan meski belum dinyatakan positif rabies,” ucapnya.

Dia pun meyakinkan, saat ini pihak nya tengah berupaya untuk menuntaskan pelaksanaan vaksinasi di sejumlah wilayah. Bahkan ada tiga wilayah yang menjadi fokus utama pihaknya untuk dituntaskan yakni Lunyuk, Orong Telu dan Moyo Hilir.

“Jadi, vaksinasi ini kita laksanakan serentak pada tanggal 28 september kemarin dalam peringatan hari anti rabies sedunia,” sebutnya.

Pelaksanaan vaksinasi rabies ini juga untuk menindaklanjuti surat Dinas Peternakan Provinsi di tiga kecamatan untuk melaksanakan vaksinasi serentak. Tentu untuk kecamatan lain pihaknya bukan tidak ingin melaksanakan tetapi stok vaksinnya sudah habis.

“Jadi, kecamatan ini bukan menjadi atensi, tapi karena dia masih ada sisa stok vaksin. Maka secara kebetulan yang menindaklanjuti surat kadis provinsi maka hari ini mereka habiskan, ” tukasnya. (ils)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO