Mataram (Suara NTB) – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, H Mohan Roliskana – TGH. Mujiburahman (HARUM) sangat optimistis dan penuh percaya diri akan memenangkan pilkada serentak Kota Mataram 2024 dengan angka kemenangan yang tebal.
Hal itu disampaikan oleh politisi senior Partai Golkar Kota Mataram, H Edy Sofyan. Ia menyebutkan prediksi kemenangan pasangan HARUM di atas 60 persen lebih. Hal itu diyakininya karena melihat konstelasi peta kekuatan politik di Pilkada Kota Mataram saat ini.
“Prediksi saya kemenangan pasangan HARUM diatas 60 persen. Ini saya ngomong bukan berarti kita mau meremehkan yang lain. Tapi kita objektif saja melihat peta politik di Kota Mataram ini, kita tahu kekuatan lawan,” ungkap Edy saat ditemui di kediaman pribadinya pada Selasa 8 oktober 2024
Disebutkan Edy salah satu indikator keyakinan pasangan HARUM akan keluar jadi pemenang di pilkada Kota Mataram 2024 ini karena diusung oleh parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang merupakan koalisi turunan dari pemenang Pilpres 2024, yakni pasangan Prabowo-Gibran.
“Harum ini didukung oleh KIM, pusat tidak akan tinggal diam, sudah harga mati dari pusat itu untuk memenangkan seluruh calon yang diusung KIM. Karena presiden terpilih pak Prabowo mau menang juga di daerah supaya linear pembangunan dari pusat ke daerah,” jelas Edy.
Selain itu dari kalkulasi politik Ketua Bapilu DPD II Golkar Kota Mataram itu bahwa hampir semua kekuatan politik yang menjadi kompetitor paket HARUM pada pilkada 2020 dulu, kini semuanya bergabung dalam satu gerbong.
“Kemarin (pilkada 2020) HARUM dapat 30 persen, kemudian suaranya Baehaqi, Selly dan Ahda itu sekarang semuanya ke Harun, minimal 50 perse dari suara mereka itu balik. Sehingga saya sangat yakin harum akan menang 100 persen,” ungkapnya.
Prediksi kemenangan HARUM tersebut juga terkonfirmasi dari hasil survei-survei dari berbagai lembaga survei. Selain itu dari sisi jam terbang politik, pasangan AQUR dinilainya masih jauh dibandingkan HARUM.
“Kalau kita mau membandingkan pengalaman politik HARUM dengan lawannya ini, jauhh. Tapi kita tidak mau meremehkan siapapun, karena di politik ini tidak ada yang tidak mungkin, yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Karena itu harus tetap turun,” katanya.
Adapun terkait dengan kinerja HARUM sendiri selama empat tahun terakhir memimpin Kota Mataram yang dinilai banyak pihak belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Edy Sofyan mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena faktor Pandemi Covid 19.
“Coba kita cek kondisi semua daerah di indo ini lima tahun terakhir, jangankan Mataram, negara saja berat. Anggaran serba terbatas, apa yang bisa dibangun. Semua diarahkan untuk menangani Covid. Jadi kalau bicara kelemahan semua punya kelemahan, tapi untuk sekarang ini HARUM yang terbaik,” pungkasnya. (ndi)