Giri Menang (Suara NTB) – Di masa kampanye ini, pasangan Calon (Paslon) Pilkada Lombok Barat terus bergerilya mendulang dukungan dari pemilih. Salah satunya Paslon nomor urut 3, Hj Sumiatun-Ibnu Salim. Paslon nomor 3 ini menyampaikan komitmennya untuk memperhatikan dan mensejahterakan para tenaga pendidik atau guru terpencil, guru honorer, para guru di Pondok Pesantren hingga tenaga kesehatan yang ada di wilayah Lobar.
Cawabup Paslon nomor 3, Ibnu Salim menerangkan bahwa dengan kondisi anggaran terbilang pas-pasan bahkan defisit, namun untuk keperluan skala prioritas membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat, Paslon Manis, kata mantan Kepala Inspektorat NTB ini yakin bisa membangun. Baik untuk pembangunan jalan, sarana pendidikan yang masih terjadi kesenjangan antara di desa dan kota. Kemudian Sektor kesehatan dan lainnya yang perlu diatasi.
Tenaga pendidik seperti para guru Honorer, guru terpencil dan guru di Ponpes menerima honor belum sesuai bahkan belum layak honor yang diperoleh. Lantas pertanyaannya, apakah lebih mendesak atau urgen daripada membeli kendaraan untuk perangkat desa atau Kadus, seperti program yang dijanjikan Paslon lain. “Pertanyaan saya ini? Mana lebih realistis, kita selesaikan itu dulu (honor guru, Gudacil dan guru ngaji dan ponpes) atau beli sepeda motor?” kata Mantan Sekda NTB ini, kemarin.
Bagi Manis, kesejahteraan para tenaga pendidik, baik di sekolah negeri, guru terpencil, Ponpes dan nakes dinilai jadi prioritas. Ia pun sudah menyediakan formulasi bagi guru ponpes yang berada di bawah Kemenag maupun lainnya. Begitu pula di sektor kesehatan, Manis memberikan perhatian terhadap para Nakes di Lobar. “Insyallah bisa kita berikan (insentif),” ujarnya.
Menurutnya ketika ini sudah bisa terpenuhi, kemudian ditunjang oleh keuangan daerah maka barulah bicara bagiamana membeli kendaraan untuk Kadus atau perangkat.
Lebih lanjut, Paslon Manis juga berupaya mewujudkan program yang pro masyarakat. Untuk itu butuh pemimpin yang berani baik yang kebijakan bersifat populis maupun tidak propolis. Kalau tidak populis maka pemimpin harus mau dan berani dikritisi oleh rakyatnya. Pun ketika ada kepala OPD yang kurang performa dalam mewujudkan program kepada masyarakat disinilah top leader harus kuat. Hal inilah yang ada pada sosok pasangan Manis.
Dengan pengalaman sebagai politis dan birokrat, pasti paham dengan bagiamana kerja OPD sehingga tidak ada OPD yang mengatur kepala daerah atau OPD yang lemah dalam mewujudkan program pimpinan. Di sektor penyumbang PAD, seperti Pariwisata dan Pertanian, disiapkan formulasi sehingga PAD bisa naik tiap tahunnya. “Dan kalau uang sudah ada (banyak) untuk membiayai insentif dan progam kepada masyarakat,” imbuhnya.
Untuk program pariwisata, Manis telah menyiapkan program percepatan di bidang pariwisata. Harapan pelaku wisata menyiapkan Destinasi utama atau main destinasi, ditunjang oleh infrastruktur, aksesibitas, promosi dan even-even. Untuk mendukung aksesibilitas Manis berkomitmen menyiapkan dermaga di wilayah Sekotong khususnya di gili-gili untuk mengembangkan potensi Gili yang ada.
Begitu pula untuk kawasan Sengigigi, akan direvitalisasi agar lebih nyaman bagi para wisatawan. Dan lebih dihidupkan dengan event-event. “Nanti event-event kita perbanyak,” imbuhnya.
Di sektor penanganan kebersihan, Manis menyiapkan program untuk pengangkutan maupun pengelolaan. Begitu pula di sektor-sektor lain seperti UMKM, Manis telah menyiapkan program yang bisa mempercepat kemajuan ke depan.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Manis Nurzaini mengatakan bahwa, tim relawan sahabat Manis hingga tingkat bawah terus diperkuat. “Kami sudah bentuk tim relawan pemenangan sahabat Manis, yang bergerak masiv hingga ke bawah,” katanya.
Tim relawan Sabahat manis ini pun memperkuat atau menjadi pendukung pergerakan Tim penanganan Koalisi Partai politik pendukung dari pasangan MANIS. Tim relawan ini pun merata di semua kecamatan, tinggal kata dia diperkuat hingga tingkat paling bawah ke dusun-dusun bahkan RT. (her)