spot_img
Kamis, Desember 26, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMHarga Beras Mahal Masyarakat Waspadai Beras Oplosan besar

Harga Beras Mahal Masyarakat Waspadai Beras Oplosan besar

Mataram (Suara NTB) –Kenaikan harga beras terkadang dimanfaatkan oleh oknum pedagang nakal. Mereka mengoplos beras medium dengan beras premium kemudian dijual dengan harga mahal. Masyarakat perlu hati-hati dan mewaspada berbelanja beras di pasar tradisional.

Suara NTB, mencoba menelusuri aktifitas pedagang beras di Pasar Pagesangan. Secara kasat mata beras yang dioplos tidak dapat dibedakan. Dari sisi warna hampir sama, meskipun beras oplosan diterdapat kotoran dan sebagian kecil beras menghitam.

ZA (45), seorang pedagang beras di pasar tersebut mengakui, harga beras mengalami lonjakan signifikan sejak tiga pekan lalu. Secara pasti tidak diketahui penyebabnya. Sebab, beras yang diambil dari pengepul sudah mahal. “Harga di bos juga sudah mahal,” tuturnya.

Ia menjual beras dengan cara ecer dan partai besar (karung,red).  Untuk beras premium  dijual dengan harga Rp16.000-Rp17.000 per kilogram. ZA justru mengeluhkan, sepi pembeli, karena warga mencari beras yang murah. “Sudah tiga hari sepi pembeli,” ucapnya.

ZA justru tidak kehilangan akal. Ia mengoplos beras SPHP dengan beras premium. Harga yang dijual cukup terjangkau. Langkah ini dilakukan agar berasnya laku walaupun mendapatkan keuntungan kecil. “Campur aja dengan beras lain (SPHP,red),” ucapnya.

Seorang ibu rumah tangga, Hikmah sama sekali tidak bisa membedakan beras oplosan atau beras murni. Pedagang beras di pasar menjejerkan di atas meja sehingga sulit dideteksi. “Ndak tahu mana oplosan dan yang tidak,” ucapnya.

Ia lebih sering membeli beras ecer di pasar tradisional dan tidak pernah berpikir itu beras oplosan atau murni. “Pokoknya bisa dimakan saja,” jawabnya sambil tersenyum.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida tidak memberikan kepastian terhadap tindakan pedagang nakal yang mengoplos beras. Temuan ini akan dijadikan bahan untuk meminta stafnya turun mengecek ke pasar tradisional. “Nanti saya minta staf turun ngecek ke pasar,” jawabnya.

Dari hasil pengecekan di lapangan kata Nida, akan dikoordinasikan langsung dengan Badan Urusan Logistik dan Satgas Pangan Kota Mataram, untuk dilakukan pengawasan lebih lanjut. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO