Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 44 Penerima Manfaat rawan sosial ekonomi di Puslansos Bina Karya Madani mendapat bimbingan keterampilan sebagai bekal untuk bertahan hidup.
Kepala Puslansos Bina Karya Madani, Akhiruddin, S. Ap., mengatakan PM di Puslansos ini merupakan orang-orang dengan latar belakang tidak mampu, yang tidak memiliki pekerjaan, dan tidak ada pemasukan untuk bertahan hidup.
Adanya Puslansos ini dikatakan karena tingkat kemiskinan di Provinsi NTB dinilai masih tinggi. Yang mana apabila masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah ini tidak direhabilitasi dan diberikan ilmu keterampilan, dapat berdampak pada semakin meningkatnya kemiskinan di NTB.
“Sasaran kita ini adalah laki, perempuan usia 27 tahun sampai 45 tahun. Berasal dari keluarga tidak mampu, gelandangan, dan pengemis,” ujarnya saat dihubungi Suara NTB, Kamis, 10 Oktober 2024.
Terdapat empat jenis bimbingan keterampilan yang diajarkan kepada 44 PM yang ada di Puslansos ini, termasuk tata boga, menjahit, otomotif, dan perbengkelan atau pengelasan.
Selain bimbingan keterampilan, petugas juga memberikan bimbingan sosial, mental, dan keagamaan. Yang mana tiap bimbingan ini rutin dilakukan dalam seminggu untuk memastikan seluruh kebutuhan PM dapat terpenuhi melalui bimbingan atau pelatihan yang diberikan.
Karena PM di Puslansos Bina Karya Madani ini merupakan orang dewasa, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian bimbingan dalam Puslansos selama tiga bulan, PM akan diberikan bekal berupa toolkit sesuai dengan keterampilan yang dipelajari.
“Setelah mengikuti bimbingan atau rehabilitasi, kita berikan mereka toolkit atau bantuan stimulan sesuai dengan keterampilan sebagai modal untuk dia mengembangkan diri di PSBK Madani,” katanya.
Menurut Akhiruddin, rata-rata alumni PSBK Madani mengembangkan keterampilan yang dipelajari saat masih berada di Puslansos. “Kita punya program, setelah mereka kembali ke daerah masing-masing, ada program bimbingan lanjut. Kita monitoring dan evaluasi apakah mereka mengembangkan atau tidak, selama kita melakukan monev, rata-rata pada mengembangkan dan menemui keberhasilan,” jelasnya.
Ia menambahkan, karena alumni PM PSBK Madani ini melanjutkan dan mengembangkan keterampilan yang didapat, dikatakan para PM tidak lagi termasuk seorang gelandangan yang telantar. “Iyaa, memang tidak 100 persen semua. Tetapi, dari sekian yang keluar eks binaan kita ini rata-rata pada mengembangkan usaha,” imbuhnya. (era)