Mataram (Suara NTB) –Peluang beternak bebek di NTB terbuka lebar. Untuk memenuhi kebutuhan rumah makan saja, pengusaha sudah mendatangkan puluhan ton bebek beku dari luar.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Muhammad Riadi menyampaikan, pada tahun 2023 lalu, ia merekomendasikan sebanyak 108,8 ton bebek beku. Pada tahun 2024 ini, baru sebanyak 58,3 ton sudah dikeluarkan rekomendasi.
“Karena di dalam daerah belum bisa penuhi permintaan pasar lokal. Pengusaha kuliner kita masih mendatangkan dari Pulau Jawa, terutama dari Madura,” katanya, Jumat, 11 Oktober 2024.
Bebek yang dibudidayakan untuk rumah makan biasanya adalah bebek Peking dan bebek Gunsi 888.
Bebek Peking merupakan salah satu jenis bebek yang paling populer untuk dikonsumsi. Bebek ini memiliki daging yang lembut dan lezat, sehingga bisa dipadukan dengan berbagai jenis masakan. Bebek Peking juga dikenal sebagai bebek isi karena diternakkan dengan cara digemukkan.
Sementara Bebek Gunsi 888 adalah bebek pedaging hibrida hasil persilangan bebek Peking (pejantan) dengan bebek Khaki Campbell (betina). Jenis bebek ini telah dikembangkan sejak 2012 dan mulai dipasarkan pada 2013. Saat ini, bebek Gunsi 888 mulai banyak diminati para peternak karena pertumbuhannya yang terbilang cepat.
Riadi mengatakan, ternak bebek di NTB belum banyak yang mengembangkannya. Jikapun ada, masih diternakkan secara alami. Tidak diternakan dalam kendang seperti menernakkan ayam broiler. Salah satu penyebab minimnya ternak bebek ini karena kebutuhan pakannya yang sangat tinggi.
“Kalau gunakan pakan pabrikan sudah pasti tidak memungkinkan secara hitung-hitungan bisnis. Makanya belum ada perusahaan besar yang mengembangkan ternak bebek seperti ayam broiler. Makannya yang banyak sekali,” katanya.
Ternak bebek pedaging bisa menjadi bisnis yang menguntungkan karena permintaan daging bebek di pasaran tergolong tinggi dan harganya cenderung stabil. Ternak bebek pedaging juga bisa dilakukan oleh pemula, asalkan memahami rahasianya dan melakukan perawatan intensif. Peluang bisnis bebek untuk kebutuhan rumah makan cukup menjanjikan, karena daging bebek merupakan santapan favorit masyarakat Indonesia.
“Lihat saja di rumah-rumah makan di tempat kita. Biasanya menyediakan menu bebek goreng dan bakar. Peminatnya tinggi. Karena itu, kita liat dulu skema yang pas untuk mendorong pengembangan bebek di NTB. Saat ini baru di Lenek yang mulai kembangkan,” tambahnya.
Riadi menambahkan, pakan yang cocok untuk ternak bebek dapat berupa ampas tahu dan ampas tempe sebagai limbah makanan yang mudah ditemukan. Dedak yang diproduksi di penggilingan padi, dengan kandungan protein sekitar 12% dan lemak sekitar 13%.
Sorgum, kandungan proteinnya sekitar 8–16% dan merupakan bahan pakan yang mempunyai kandungan energi terbesar dibandingkan padi atau jagung. Bekatul dengan kandungan protein, Ca dan P hampir mirip dengan dedak padi, namun memiliki serta kasar yang jauh lebih rendah . Daun papaya juga mengandung energi, protein, lemak, kalsium, vitamin, dan karbohidrat .
Selain itu, untuk meningkatkan bobot bebek pedaging, bisa juga memberikan vitamin yang bisa dicampur dengan air. Vitamin akan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang belum didapatkan dari pakan bebek. Pakan yang diberikan harus mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh ternak seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan air. (bul)