Mataram (Suara NTB) – Pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Mataram nomor urut 1, H. Lalu Aria Dharma BS dan H. Weis Arqurnain (AQUR) terus bergerak secara masif menyisir semua wilayah di Kota Mataram selama masa kampanye ini. Pasangan yang membawa pesan perubahan ini mendapat sambutan hangat dari warga di Kota Mataram yang dikunjungi.
Saat kedatanganya di Kampung Bugis, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, pasangan AQUR disambut antusias warga dengan cara sederhana duduk bersama di pinggir pantai. Disambut warga dengan riang gembira dan merasa dirangkul.
Pada kesempatan itu warga menyampaikan keluh kesah di hadapan kedua paslon. Puluhan warga dari kalangan ibu-ibu nelayan dan para nelayan menyampaikan aspirasinya langsung. Salah satu warga, Nurmanhadi menyebutkan, kesederhanaan pemimpin dan merakyat seperti ini sudah lama dinantikan.
‘’Datang duduk bersama, seperti ini bisa kita kenal dengan pelayan masyarakat. Selama ini, warga selalu jadi korban saat musim hujan namun tidak ada perhatian, bahkan rumah rusak diterpa gelombang,’’ ucapnya.
Ia menyampaikan kegembiraannya bisa bertemu langsung dengan pasangan AQUR yang dinilai sederhana dan merakyat. Warga menyatakan dukungan penuh serta siap mengawal saat hari pencoblosan. Dari segi visi-misi, seperti kesejahteraan warga yang akan diperjuangkan disambut baik.
Dalam kesempatan portemuan tersebut, H Lalu Aria Dharma BS mengatakan, persoalan-persoalan kesejahteraan dan kondisi pesisir pantai selama ini bakal menjadi perhatian penuh ke depanya. ‘’Saya sudah dari awal menyatakan akan mewakafkan diri sepenuhnya untuk perjuangkan kesejahteraan warga di Kota Mataram,’’ tegasnya.
Masih banyak ketimpangan yang menjadi perhatian serius pasangan AQUR. Di semua titik yang dikujungi masyarakat menyampaikan keluh-kesahnya dan ketimpangan perhatian pemerintah.
Persoalan lain seperti pengangguran, kemiskinan, serta penataan gang-gang yang masih belum optimal akan jadi prioritas. Selain itu, untuk pendidikan juga menjadi perhatian karena banyaknya aspirasi selama ini masuk soal anak yang putus sekolah tidak lepas dari biaya pendidikan.
Aria menyebutkan, semua aspirasi yang disampaikan masyarakat akan diperjuangkan, karena sebagai pelayan masyarakat dan sudah dari awal mewakafkan diri untuk melayani masyarakat kedepanya. ‘’Kami jadwalkan pertemuan seperti ini bisa dalam sebulan sekali dengan warga-warga seperti saat ini. dan selalu terbuka lebar pintu rumah untuk menyerap aspirasi masyarakat,’’ tegasnya.
Dengan menggandeng anak muda sebagai wakilnya, dapat menjadi jembatan bagi kalangan anak muda di Kota Mataram untuk berdiskusi memajukan Kota Mataram secara bersama-sama kedepanya, dan mulai membangun dari ‘kampung’.
‘’Itu sebuah betuk komitmen bersama, persoalan-persoalan di bawah harus diperhatian secara serius dan dituntaskan. Pembangunan harus mulai dari bawah, Haris berangkat dari kampung,” pungkasnya. (ndi/*)