Giri Menang (Suara NTB) – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat HL Ahmad Zaini-Hj Nurul Adha atau LazAdha menyusun visi misi untuk menangani berbagai persoalan di Lobar. Dimana Paslon nomor 4 ini menyiapkan kartu Sejahtera dari Desa. Melalui kartu ini, masyarakat Lobar bisa mengakses berbagai program jika nanti LazAdha terpilih memimpin Lobar.
Cabup LAZ menyampaikan, bahwa Paslon nomor 4 telah menyusun visi dan misi untuk menjawab kebutuhan masyarakat Lobar ke arah perubahan yang lebih baik menjadi Lobar yang maju, mandiri dan berkeadilan. Sedangkan visinya adalah, mewujudkan SDM berkualitas, mewujudkan transportasi ekonomi berkelanjutan, mewujudkan ketahanan keluarga, mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkeadilan. Kemudian menghadirkan transformasi tata kelola pemerintahan yang terbuka dan kolaboratif.
LAZ menyampaikan realitas pendidikan rata-rata lama sekolah Lobar saat ini 6,7 tahun berada pada peringkat 8 dari 8 dari 10 kabupaten kota di NTB, penduduk miskin 103 ribu jiwa berada pada peringkat 7 dari 10 kabupaten kota, pengangguran terbuka 23 ribu jiwa peringkat 8 dari 10 Kabupaten kota, angka Kematian bayi dan ibu melahirkan masih tinggi. Bahkan belanja pegawai terboros kedua di NTB. Yang paling menyedihkan adalah indeks inovasi dari yang terus menurun.
“Inilah kenyataan Lobar yang harus Kita benahi bersama. Jika pasangan LazAdha nomor 4 mendapatkan kepercayaan masyarakat Lobar, memimpin lima tahun ke depan. Kami telah menyiapkan strategi pembangunan berbasis sejahtera dari desa,” jelas LAZ. Untuk mewujudkan itu, ia telah menyiapkan sembilan program aksi berbagai bidang.
Empat di antaranya yakni aksi sejahtera dari Desa. Program satu miliar per desa per tahun, di dalamnya 100 juta per dusun untuk pemerataan. “Dan ini tidak termasuk DD san ADD,” jelasnya.
Lalu aksi pembangunan SDM yang unggul dan berdaya saing dengan mencetak dokter per desa. Kemudian, aksi ketahanan sosial. “Kami telah menyiapkan Kartu Sejahtera dari desa, seluruhnya tentang (program) Lobar ada di sini,” sambungnya. Dan aksi transformasi tata kelola pemerintahan.
Menurutnya, program yang kerap mendapatkan sorotan adalah program 1 miliar per desa. Pihaknya pun telah menyiapkan strategi meningkatkan PAD dengan memaksimalkan potensial yang ada. Membuka sumber-sumber PAD yang baru. “Kemudian kami menekan potensi kebocoran PAD,” jelasnya. (her)

