Mataram (Suara NTB) – Calon anggota DPD RI 2204 Dapil Provinsi NTB, Mirah Midadan Fahmid masih belum berani memastikan diri aman masuk empat besar peraih suara terbanyak. Dikarenakan data-data perolehan suara masih terus begerak dinamis seiring dengan proses rekapitulasi perolehan suara yang dilakukan KPU masih terus berjalan.
Meski dari data perolehan suara calon DPD RI Dapil NTB yang ditampilkan laman Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU sampai dengan Senin 4 maret 2024 kemarin. Suara yang sudah masuk sebesar 78,51 persen atau suara dari 12.753 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 16.243 TPS. Mirah Midadan masih di posisi aman empat besar peraih suara terbanyak.
Perolehan suara Mirah Midadan sudah menembus angka 175.073 suara. Masih cukup jauh jaraknya meninggalkan perolehan suara TGH. Gede Sakti yang di urutan kelima dengan perolehan 164.793 suara. Namun demikian posisi tersebut masih belum membuat Mirah merasa aman.
“Walau DPD RI menyediakan 4 kursi per provinsi, namun berada di urutan ke-4 rasanya masih deg-degan. Apalagi semua data caleg DPD RI masih ber-progres. Segala kemungkinan masih mempunyai peluang besar untuk terjadi,” kata Mirah saat dikonfirmasi pada Senin 4 maret 2024
Namun demikian ia masih tetap optimis bisa mengunci kemenangan. Sebab berdasarkan data perolehan suara yang ditabulasi internalnya masih banyak daerah yang belum masuk, dan kemungkinan di daerah-daerah tersebut suaranya akan mengalami peningkatan.
“Mohon doanya ya. Masih banyak data yang belum masuk, Insya Allah bisa mendongkrak total suara dan peringkat kita. Masih bisa naik peringkat, Insya Allah. Nanti kita lihat ya,” katanya lagi.
Perolehan suara Mirah Midadan ini memang cukup mengejutkan banyak pihak. Sebab nama baru yang tampil di kancah perpolitikan NTB, dengan usianya yang relatif masih sangat muda. Tapi perolehan suaranya mampu bersaing, bahkan mengalahkan politisi yang sudah punya nama besar.
Tapi bagi Mirah, perolehan suara itu dia tidak merasa memberikan kejutan di bursa DPD RI dapil NTB. Sebab semua itu sudah dalam kalkulasi politiknya. Ia maju bukan sekedar maju, tapi sudah direncanakan dengan strategi yang sangat matang.
“Saya datang dengan konsep untuk membangun daerah. Masa kampanye saya lebih banyak menjelaskan tentang DPD RI dibanding mengkampanyekan diri sendiri, tujuannya adalah untuk meningkatkan awareness dan pengetahuan masyarakat NTB tentang DPD RI,” katanya.
“Selain itu, bisa dilihat dari APK yang saya gunakan. Setiap tarikan garis yang ada dalam desain APK saya, semua sudah saya pikirkan matang. Banyak strategi dan konsep yang sudah saya siapkan sebelum turun. Dengan perolehan suara saat ini, saya rasa hal itu tidak mengejutkan bagi seluruh tim saya yang tersebar di 10 kabupaten/kota NTB,” katanya. (ndi)