Giri Menang (Suara NTB) – Hari pemungutan suara Pilkada Lombok Barat (Lobar) tinggal kurang dari sebulan (30 hari). Jelang pencoblosan ini, tensi politik antar pasangan calon (paslon) mulai memanas. Di media sosial, pendukung diduga telah menebar statemen diduga mengarah pada penghinaan. Paslon pun sudah mulai melaporkan persoalan indikasi pelanggaran ke Bawalsu.
Menyikapi kondisi ini, Pemkab Lobar pun mengambil langkah. Pemkab menggelar Rapat Forum Koordinasii Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Rabu 30 oktober 2024. Hadir dalam kegiatan ini Pj Bupati Lobar H. Ilham, anggota Forkopimda, para Asisten, Kepala OPD dan Camat Se Kabupaten Lobar.
Dalam arahannya Pj Bupati Lobar meminta semua pihak untuk menjaga kondusivitas jelang pilkada. Hal ini diperlukan agar pilkada berjalan dengan lancar dan aman. Ia juga meminta agar semua ASN menjaga netralitas dalam Pilkada.
Hal ini merupakan perintah undang undang yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak. Ilham mengatakan untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan lancar dibutuhkan kolaborasi dan kebersamaan semua pihak dalam menjaga kondusivitas daerah.
Ia mengatakan Pilkada sebagai sarana demokrasi untuk memilih pemimpin bagi Lobar, karenanya ia meminta masyarakat untuk dapat menyikapi berbagai perkembangan saat pilkada dengan bijak dan dewasa.
“Saya meminta kepada kita semua untuk bersama sama menyikapi pilkada ini dengan bijak dan dewasa. Perbedaan pilihan adalah hal biasa sehingga jangan sampai menimbulkan masalah atau konflik” ujarnya.
Dalam kesempatan ini Pj Bupati Lobar juga meminta semua pihak untuk bersama sama menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Selain itu ia juga meminta agar semua pihak tetap menjaga komunikasi dan silaturahmi agar pilkada berjalan dengan lancar dan damai. (her)