Mataram (Suara NTB) – Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram (Unram), Faro Ferdinan Hariyadi, berhasil meraih hibah sebesar 5.000 SGD (Rp59 juta) dari Nasional University of Singapore (NUS). Hibah tersebut diperolah melalui proyeknya yang berjudul “FINable: FINancially Empowering Youth Card Game”. Faro dan timnya membuat permainan kartu edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan pemuda ASEAN.
Untuk mewujudkan proyek tersebut, Faro berkolaborasi dengan tujuh mahasiswa lain dari berbagai universitas di kawasan Asia. Mereka adalah Jaren G. Quegan (Cagayan State University – Carig Campus), Pichamon Nopdara (Mahidol University), Ma. Angelica Grace Rapal (University of the Philippines – Diliman), dan Matthew Chang (The University of Hongkong). Kemudian, ada Justine Marie G. De Leon (De La Salle University), Seavlang Phou (American University of Phnom Penh), dan Indri Pausilia Wijaya (Hasanuddin University).
Proyek Faro terpilih setelah melewati proses seleksi ketat. Diawali dengan seleksi ide utama, setiap kelompok diberi waktu dua hari untuk menyusun proposal dan video presentasi. Selanjutnya, delapan tim, termasuk tim Faro, dinyatakan lolos sebagai penerima hibah. Faro akan menyelesaikan proyeknya dalam waktu tiga bulan sejak proyeknya diumumkan sebagai penerima hibah pada 11 Oktober 2024.
Program hibah dari NUS merupakan bagian dari kegiatan Asian Undergraduate Symposium (AUS) di Singapura, 1-13 Juli 2024. Program AUS melibatkan mahasiswa dari seluruh Asia dan membahas solusi atas tantangan regional, khususnya Interconnected Communities yang mencakup Climate Change & Sustainability, Needs & Wants, dan Diversity & Inclusion. Melalui program ini, NUS memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertukar budaya, memperdalam pengetahuan, dan bekerja dalam tim lintas negara.
Faro termasuk salah satu dari tiga mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Unram yang mengikuti acara tersebut. Mahasiswa lainnya adalah Baiq Aulia Anita Ningrum dan Alifah Azahara. Selain Faro, mahasiswa Unram lainnya yang juga berhasil menerima hibah dari NUS adalah Ratu Agung Satya Dharma dari Program Studi Hubungan Internasional dan Dewi Wulan Suci Indana dari Program Studi Teknik Pertanian. (ron)