Mataram (Suara NTB) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PB NWDI), TGB. H.M. Zainul Majdi mengungkapkan sikap politiknya pada perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) NTB tahun 2024. TGB tegas mendukung keberlanjutan kepemimpinan NTB dua periode.
TGB menjelaskan alasannya mendukung kepemimpinan dua periode, berangkat dari basis pengetahuan dan pengalamannya. Di mana seorang pemimpin membutuhkan waktu dua periode untuk menuntaskan ikhtiar membangun kemaslahatan masyarakat yang lebih baik.
“Bagi saya setiap keputusan itu harus berbasis pada pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan, data survei di mana-mana ya, pemimpin itu butuh rentang waktu, dalam bahasa kita dua periode. Untuk apa, untuk menuntaskan apa yang sudah mulai dibangun. Karena kalau tidak tuntas, masyarakat yang akan rugi,” ungkap TGB dalam podcast Suara NTB pada, Sabtu, 2 November 2024.
Kemudian berangkat dari pengalaman TGB sendiri saat menjadi Gubernur NTB dua periode. Ia merasakan betul bahwa waktu satu periode itu tidak cukup untuk menuntaskan target-target pembangunannya. Dituturkan TGB banyak sekali program-programnya yang fondasinya dibangun pada periode pertamanya, baru bisa dituntaskannya pada periode kedua.
“Pengalaman saya pribadi ketika saya dulu memimpin NTB selama 10 tahun dari tahun 2008 sampai dengan 2018. Memang saya rasakan betul bahwa saya sebagai pemimpin itu butuh dua periode. Banyak hal yang dituntaskan pada periode kedua itu, pondasinya pada periode pertama,” ungkap TGB.
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia itu menyebutkan beberapa contoh program setrategisnya waktu itu yang mulai digagasnya pada periode pertama jadi Gubernur. Namun baru bisa tuntas terlaksana pada saat periode keduanya. Seperti konversi bang NTB Syariah, kemudian pariwasata halal, dan pembangunan infrastruktur fisik. “Itu semua dari periode pertama kita mulai gagas,” ujar TGB.
Atas dasar pengetahuan dan pengalaman itulah dari awal TGB tegas mendukung keberlanjutan kepemimpinan duet Dr. Zulkieflimansyah – Dr Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) jilid 2 pada Pilgub NTB 2024. Ia melihat bahwa banyak hal yang sudah dibangun oleh kepemimpinan Zul-Rohmi pada periode pertamanya harus dituntaskan pada periode kedua.
“Untuk Pilkada NTB 2024 saya pernah menyampaikan statement tentang dua hal, pertama saya mendukung Zul-Rohmi untuk periode kedua. Jadi pengalaman saya pemimpin membutuhkan dua periode itulah, saya sampaikan waktu itu, saya dukung Zul-Rohmi (jilid 2),” jelas TGB.
Akan tetapi pada tengah jalan proses pencalonan Pilgub NTB 2024, paket Zul-Rohmi harus kandas di tengah jalan. Rohmi memilih maju sebagai calon Gubernur berpasangan dengan Musyafirin (Rohmi-Firin). Selepas itu Bang Zul kemudian mengambil mantan Bupati Lombok Tengah dua periode, Suhaili FT sebagai pasangan calon Wakil Gubernur.
“Ya walaupun sekarang (Zul-Rohmi jilid 2) sudah tidak relevan karena Zul tidak lagi bersama Rohmi. Tetapi saya tetap meyakini dan melihat bahwa pemimpin itu butuh dua periode untuk menuntaskan apa-apa yang sudah disiapkan pada periode pertama,” tegas TGB.
Lantas ketika ditanya lebih jauh, keberlanjutan kepemimpinan dua periode itu akan disematkan kepada siapa, ketika paket Zul dan Rohmi sama-sama maju menjadi calon Gubernur? TGB dengan tegas menjawab bahwa kepemimpinan dua periode tersebut tetap berada pada Bang Zulkieflimansyah yang menjabat sebagai Gubernur NTB sebelumnya.
“Pemegang otoritas tertinggi itu tetap seorang Gubernur ya, karena konsepsi undang-undangnya seperti itu. Wakil pemerintah pusat di daerah itu adalah Gubernur, pemegang kekuasaan keuangan daerah itu juga Gubernur. Termasuk juga yang bertanggungjawab atas interaksi eksekutif dengan legislatif itu juga gubernur. Yang menandatangani APBD bersama DPRD itu juga Gubernur,” jelas TGB
“Jadi dengan wakil yang berubah di periode kedua, ya saya tetap berharap kesinambungan terus berjalan karena memang faktanya, legalnya, formalnya, subtansinya, Gubernur adalah pemegang kendali pembangunan di daerah,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, TGB juga mengungkapkan terkait dengan kedekatannya dengan Bang Zulkieflimansyah. Di mana belakangan ini keduanya juga kerap menunjukkan momen kebersamaan, kedekatan persahabatan keduanya. Sering dinilai sebagai bentuk dukungan simbolik TGB kepada Bang Zul di Pilgub NTB 2024.
“Saya sama doktor Zul itu sudah lama bersahabat, kita bersahabat sudah 20-an tahun. Beliau itu intens berkomunikasi, baik ketika dulu di periode pertama memimpin dia bertanya tentang banyak hal. Dan sekarang dalam proses pencalonan ini juga beliau cukup sering datang berjumpa berdiskusi, berteleponan dan itu menurut saya bagus dan saya mengapresiasi itu. Karena tidak semua pemimpin yang datang belakangan mau membuka komunikasi yang intens dengan pemimpin sebelumnya,” pungkasnya. (ndi)