spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPUKesadaran Pedagang Tera Timbangan di Dompu Masih Rendah

Kesadaran Pedagang Tera Timbangan di Dompu Masih Rendah

Dompu (Suara NTB) – Jumlah timbangan yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Dompu ada 840 unit dan yang melakukan tera (mengukur kepasan timbangan) sekitar 413 unit. Kesadaran pengusaha dan instansi melakukan tera timbangan masih relatif rendah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu sendiri tidak bisa berbuat banyak terkait tera timbangan. Hingga saat ini, Disperindag Kabupaten Dompu masih bergantung pada Disperindag Kabupaten Lombok Tengah untuk melakukan tera timbangan maupun dispenser SPBU di Kabupaten Dompu. 

“Kita memang sudah memiliki UPTD Metrologi, tapi alat teranya, kita masih kerjasama dengan Lombok Tengah. Alat kita belum bisa dipake karena masih disita Kejaksaan,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Dompu, Ir. Armansyah, MSI di kantornya, Rabu 6 Maret 2024.

Dari beberapa alat yang disita kejaksaan atas kasus korupsi pengadaan alat metrologi tahun 2018 itu, Armansyah mengaku, hanya mobil dinas yang diizinkan untuk pinjam pakai. Sementara alat metrologinya sudah tidak bisa difungsikan. “Kalau sudah selesai perkaranya dan dikembalikan ke kita, baru bisa kita tera ulang alatnya untuk melihat fungsinya. Baru setelah itu bisa kita fungsikan,” katanya.

Keterbatasan ini membuat Disperindag Kabupaten Dompu tidak maksimal melakukan tera timbangan yang ada. Termasuk melakukan inspeksi atau uji petik timbangan dan menindak pengusaha nakal yang mengurangi timbangan. “Karena alatnya tidak setiap saat ada di kita, saat alat ada baru kita minta pemilik timbangan untuk menera timbangannya,” katanya.

Bahkan banyak pengusaha di Dompu yang enggan menera ulang timbangannya. Para pengusaha ini memiliki beberapa alat timbangan, tapi ketika ditera hanya sebagian kecil. Tapi ketika melakukan penimbangan, justru alat yang tidak ditera itu dimanfaatkan. “Kita juga tidak bisa menindak. Untuk menindak mereka, kita harus melakukan uji petik dengan membelinya,” ungkapnya.

Memastikan timbangan normal menjadi keharusan. Terlebih saat ini para petani mulai memanen hasil pertanian seperti gabah dan jagung. Sering kali, petani dirugikan karena banyaknya timbangan yang kurang kendati ditawari dengan harga tinggi. (ula)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO