Giri Menang (Suara NTB) – Musrenbang kecamatan (Musrenbangcam) di Lombok Barat mulai digelar. Sejauh ini sudah enam Kecamatan selesai mengadakan Musrenbangcam. Pada Musrenbangcam ini, banyak usulan yang belum mampu diakomodir Pemkab, lantaran keterbatasan anggaran. Usulan program pun kian membludak, karena usulan tahun-tahun sebelumnya yang belum mampu direalisasikan diajukan kembali pada Musrenbangcam kali ini.
Rabu (6/3) Musrenbangcam digelar di kantor camat Kediri, dihadiri jajaran Bappeda, OPD, camat Kediri, Forkopimcam, perwakilan desa, tokoh dan lembaga terkait lainnya. Dalam kesempatan itu disampaikan usulan program yang masuk dari semua desa, mencapai puluhan namun yang akan diakomodir hanya tiga usulan.
Kabid Litbang Renbang Bappeda Lobar, Deny Arif Nugroho, ST., ME.,yang dikonfirmasi menjelaskan Musrenbangcam dimulai sejak Senin lalu. “Sudah 6 kecamatan sampai hari ini (kemarin),” jelasnya.
Dijelaskan, terkait usulan Musrenbangcam yang belum diakomodir disebabkan beberapa faktor. Antara lain, tidak disampaikannya data dukung seperti (proposal, kelompok dan lain-lain. Beberapa usulan yang diupayakan melalui anggaran DAK maupun APBD provinsi masih belum dapat diakomodir.
Soal keterbatasan fiskal daerah, upaya-upaya yang dilakukan, pihak Pemda sebutnya, eksekutif sudah berkomunikasi dengan anggota DPRD untuk menyelaraskan pokir tetapi belum dapat diselaraskan semua.
Untuk tahun 2025 dilakukan pengerucutan terhadap usulan yang benar-benar sesuai untuk menjawab permasalahan daerah atau OPD serta disesuaikan dengan pagu indikatif masing-masing OPD. Dan lebih melakukan penajaman terhadap usulan desa yang menjadi prioritas di masing-masing kecamatan, bukan hanya menerima seluruh usulan saja, tetapi kelengkapan data dukung belum terpenuhi.
Sementara itu camat Kediri, Iswarta Mahmuluddin menyebut daftar usulan program dari semua desa yang masuk Musrenbangcam terdapat 76 usulan. Usulan ini terbagi tiga bidang, yakni fisik atau sarpras 31 usulan, Ekonomi 23 usulan dan Sosbud 21 usulan.
Pihaknya berharap dari semua usulan ini bisa banyak yang terakomodir, minimal lebih tinggi persentasenya dibanding dari tahun sebelumnya. Dimana dari data saries (satu data Lobar) tahun 2022 itu ada tidak lebih dari 10 persen yang diakomodir. Tahun 2023, dari 22 usulan hanya 3 yang bisa terakomodir. “Harapan kami tahun ini mudah-mudahan bisa 40-50 Persen yang bisa terakomodir,” jelasnya. Untuk tahun inipun dipekrirakan tiga yang bisa masuk.
Usulan yang belum terakomodir itu pun kembali diusulkan tahun ini sehingga memang banyak antrean usulan program Musrenbangcam ini. Karena itulah kenapa pihaknya mengundang para anggota DPRD dan Caleg yang dipastikan terpilih, karena harapannya agar bisa mengawal di legislasi. “Kalau tidak bisa terkaper di OPD, bisa masuk lewat program aspirasi mereka,” harapnya.
Sementara itu Haris Karnain, Caleg Demokrat yang dipastikan terpilih Dapil Kediri – Labuapi, mengatakan pihaknya akan lebih sering diskusi dengan Pihak Kecamatan maupun desa terkait bagiamana memajukan kecamatan Kediri.
“Kita perlu duduk bareng untuk menyelesaikan permasalah-permaslahan,” ujarnya. Soal komitmen mengakomodir usulan yang belum diakomodir Pemda, menurutnya hal ini akan dibahas dengan Pihak desa maupun kecamatan untuk membahas mana yang prioritaskan. (her)