Tanjung (Suara NTB) – Warga Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), mengapresiasi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTB, yang telah membantu memfasilitasi turunnya anggaran penataan 3 Gili. Warga menilai, dampak program tersebut akan sangat membantu eksistensi wisata internasional 3 Gili yang sudah diupayakan masyarakat.
Untuk diketahui, informasi anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat melalui BPPW NTB cukup besar. Sebesar Rp 33 miliar dialokasikan untuk pembangunan jalan dengan sistem paving block sepanjang kurang lebih sekitar 7 kilometer, terdiri dari jalan lingkar hingga jalan lingkungan. Sedangkan, di Gili Air telah selesai dibangun penataan dermaga dengan anggaran senilai Rp 13 miliar yang terdiri dari sejumlah item seperti 4 selter, paving block dan pemasangan tiang pancang dermaga untuk publik Boat.
Menanggapi penataan sarana dan prasarana lingkungan tersebut, Pemdes Gili Indah, menilai turunnya program tersebut akan memperkuat sistem pariwisata khususnya daya dukung sarana lingkungan.
“Alhamdulilah, tiga gili saat ini mendapatkan perhatian banyak dari pemerintah baik pusat maupun daerah untuk penataan tiga gili. Dan pembangunannya dapat kita rasakan sekarang ini dengan dibangunnya jalan lingkar dan lingkungan di gili Trawangan maupun penataan dermaga gili air,” ujar Kepala Desa Gili Indah, Wardana, kepada wartawan, Senin, 4 November 2024.
Menurut dia, program yang dikucurkan ke 3 Gili akan mereduksi keluhan masyarakat dan wisatawan terhadap kondisi jalanan dan pendukung sarana transportasi. Jalan becek, roi pantai rusak akibat abrasi dan banjir rob beberapa tahun lalu, masih menjadi tantangan di 3 Gili.
Begitu juga di Gili air, ucap Wardana, penataan dermaga Gili Air diyakini akan semakin menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Gili Air. “Kita bisa lihat sekarang ini, setelah selesai dibangun dermaganya terlihat indah. Tinggal bagaimana nantinya kita kelola,” ucapnya.
Wardana menegaskan, pihaknya perlu membangun komunikasi dengan Pemda Lombok Utara agar keberadaan sarana dermaga Gili Air, termasuk juga di Gili Meno dan Gili Trawangan, dapat dikelola melibatkan BUMDes Gili Indah. Ia meyakini, keterlibatan masyarakat melalui BUMDes dalam struktur pelayanan kepelabuhanan akan menghadirkan servis berkualitas kepada pengunjung.
“Kita akan koordinasi dengan Pemda, bagaimana caranya agar BUMDes kami bisa bekerjasama dengan Pemda,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wardana menuturkan kabar tahun 2025 lagi-lagi pemerintah pusat melalu Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB akan menganggarkan penataan kawasan wisata untuk tiga gili khusunya gili Meno.
Menurut Wardana, pelaksanaan pembangunan dermaga Gili Air sangat cepat dibangun. Tentu pelaksananya sangat profesional dan berpengalaman yang mengerjakan karena membangun di tiga gili membutuhkan perhitungan yang matang.
“Intinya kita bersyukur tiga gili sekarang ini banyak diperhatikan terutama untuk penataan. Yang masih kita pusingkan sekarang ini persoalan air bersih yang akhir-akhir ini terus mencuat,” pungkasnya.
Kesempatan berbeda, salah seorang Takmir Masjid Gili Trawangan, Ust. Zain Hadi, ikut mengapresiasi pemerintah pusat karena terus menggelontorkan anggaran untuk pengembangan tiga Gili. Saat ini di Gili Trawangan, jalan-jalan lingkungan sudah tertata rapi. “Alhamdulillah jalan ke masjid juga sudah rapi. Walaupun terjadi hujan, jalanan tidak becek, dan warga tidak kesulitan ke masjid,” imbuh Zain. (ari)