Giri Menang (Suara NTB) – Sebanyak 286 rumah warga di Lombok Barat (Lobar) rusak akibat diterjang angin puting beliung, Sabtu, 2 November 2024. Sedikitnya ratusan Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana yang tersebar di delapan desa empat kecamatan, yakni Kecamatan Kuripan, Lembar, Sekotong dan Narmada. Wilayah yang paling parah dilanda bencana adalah Desa Kuripan dengan 233 rumah terdampak.
Berdasarkan data Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Lobar per hari Minggu tanggal 3 November 2024, dari 286 rumah terdampak terdiri dari 57 rusak berat, rusak ringan 73 dan rusak ringan 156 unit. Sedangkan jumlah jenis yang terdampak 808 jiwa. Kemudian kalau dirinci dari 8 desa tedampak di tiga kecamatan, Kecamatan Kuripan Desa Kuripan paling parah terdampak sebanyak 675 jiwa dan 233 rumah.
Di desa ini paling banyak rumah rusak berat sebanyak 39 rusak berat, rusak ringan 62 unit, sedangkan sisanya rusak ringan. Selanjutnya, Kuripan Selatan kerusakan 9 unit rumah masing-masing rusak berat 6 unit, rusak sedang 1 dan ringan sebanyak 2 unit.
Jumlah warga terdampak 12 KK atau 35 jiwa. Kemudian Kuripan Utara jumlah rumah warga terdampak 27 unit, terdiri dari 9 unit rusak berat, 1 rusak sedang dan ringan 16 unit. Warga terdampak 27 KK 94 jiwa.
Desa Kuripan Timur 16 unit rumah tedampak, masing-masing 1 rusak berat, 3 unit rusak sedang dan 12 unit rusak ringan. Jumlah warga terdampak 15 KK dan 54 jiwa. Kemudian di Desa Jagaraga, 4 unit rumah rusak, 3 rusak sedang dan 1 unit rusak ringan, jumlah warga terdampak 4 KK atau 8 jiwa. Selanjutnya di Kecamatan Lembar terdapat di Desa Sekotong Timur, 3 rumah terdampak. Terdiri dari 2 rumah rusak sedang dan 1 rusak ringan. Terdampak 3 KK dan 8 jiwa.
Di Kecamatan Sekotong, terdampak di Desa Candi Manik, 1 rumah rusak berat ditinggali 2 jiwa. Dan di Kecamatan Narmada, di Desa Sedau 1 unit rumah rusak sedang dengan 4 jiwa.
Kepala Pelaksana BPBD Lobar Sabidin mengatakan pihaknya telah melakukan upaya penanganan pasca bencana. Pihaknya bersama pihak terkait dan telah turun melakukan pendataan jumlah korban dan analisa kebutuhan masyarakat yang mendesak.
Pihaknya juga telah melakukan upaya penanganan di lapangan bersama aparat TNI, Polri, Tagana dan pihak desa serta masyarakat. Seperti pemotongan pohon yang tumbang menghalangi jalan.
Selain itu, pihaknya sudah mendroping bantuan seperti tepal 30 lembar dan 25 selimut di Desa Kuripan. Diakui kebutuhan mendesak bagi warga saat ini, aku dia lampu penerang, selimut, matras, makanan siap saji, dan terpal. Kondisi terkini di lapangan, sebagian wilayah masih dilakukan penanganan seperti perbaikan jaringan listrik dan pembersihan pohon dampak angin.
Untuk bantuan warga, pihaknya telah bersurat ke BNPB melampirkan jumlah warga tedampak, rumah warga yang rusak dampak bencana. Pihaknya berharap agar bantuan dari BNPB segera turun untuk warga terdampak mengingat hujan berpotensi turun lagi, sehingga warga yang rumahnya terdampak bisa ada tempat berteduh.
Sementara itu, Kades Kuripan Hasbi mengatakan perkembangan terbaru kerusakan dampak bencana jumlah warga yang terdampak bertambah 8 KK atau rumah menjadi 233 rumah. Â “Itu masuk laporan dari dusun dan kami cek turun, warga terdampak 233 KK,”sebutnya.
Tambahannya dari beberapa dusun, yakni Karang Rumah dan Due pelet. Bencana ini menyebabkan ratusan KK terdampak, Mereka membutuhkan bantuan terpal, logistik, makanan siap saji dan lainnya. Sejauh ini bantuan yang sudah di-drop baru 45 lembar terpal, selimut dan air kotak. “Warga kami masih butuh bantuan,” sambungnya. Â (her)