Mataram (Suara NTB) – Distanbun NTB bekerja sama dengan Tim Direktorat Irigasi dari Sekretariat Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap program pompanisasi dan perpipaan irigasi di Kabupaten Lombok Utara.
Kegiatan ini berlangsung Kamis, 17 Oktober 2024 dengan menyasar empat kelompok tani. Tujuannya untuk memastikan bahwa bantuan irigasi berfungsi optimal dan terpelihara secara mandiri oleh para petani.
Kunjungan pertama berjalan di Kelompok Tani Pungkur Tangi di Desa Sokong, Kecamatan Tanjung. Di sana, para petani mengungkapkan, bantuan irigasi sangat membantu meningkatkan ketersediaan air untuk lahan pertanian. Dengan sistem pompanisasi yang diterapkan, mereka dapat mengairi hingga satu hektar lahan dalam sehari.
Tim kemudian melanjutkan ke Kelompok Tani Sokong Sari, yang juga berada di Desa Sokong. Tim mencatat, sistem perpompaan dan perpipaan berhasil menyuplai air dengan efisien. Para petani menjelaskan, mesin pompa biasanya memerlukan 15 liter solar untuk beroperasi di kondisi normal.
“Namun, saat air mengandung pasir, kebutuhan solar meningkat menjadi 20 liter,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Muhammad Taufiek Hidayat.
Selanjutnya, tim mengunjungi Kelompok Tani Prawira. Di kelompok ini, sistem perpipaan berfungsi lancar. Petani telah mengambil inisiatif untuk memelihara secara mandiri, memastikan bantuan tersebut dapat terus bermanfaat tanpa kendala teknis.
Kunjungan terakhir berlangsung di Kelompok Tani P3 Banyu Urip di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang. Di sana, sistem irigasi sangat membantu memenuhi kebutuhan air bagi pertanian.
“Para petani di kelompok ini juga aktif melakukan perawatan secara mandiri untuk menjaga keberlanjutan operasional pompa dan perpipaan,” jelas Taufieq.
Pastikan Irigasi Berfungsi
Dalam seluruh kunjungan, tim memberikan arahan kepada petani mengenai pentingnya merawat dan menjaga bantuan irigasi secara swadaya.
Harapannya, hal ini akan memastikan sistem irigasi terus berfungsi dengan baik dan mendukung kegiatan pertanian jangka panjang. Tim juga mengimbau agar melakukan perawatan berkala, sehingga saat pemeriksaan atau evaluasi berikutnya. Sistem irigasi tetap beroperasi optimal tanpa masalah.
“Bantuan ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani di Lombok Utara. Terutama dalam penyediaan air untuk mengelola lahan pertanian mereka,” tandas Taufiek. (*)