Taliwang (Suara NTB) – Para nelayan Desa Banjar, kecamatan Taliwang patut diacungi jempol. Upayanya dalam meningkatkan jumlah tangkap tidak main-main, di mana mereka memasang rumpon (rumah ikan) secara mandiri.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumbawa Barat, Noto Karyono mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi usaha para nelayan Desa Banjar tersebut. Sebab untuk membuat rumpon selain membutuhkan usaha juga butuh biaya. “Mahal biaya membuat rumpon itu. Tapi nelayan kita ternyata bisa melakukannya secara mandiri,” sebutnya, Selasa, 5 November 2024.
Rumpon mandiri milik nelayan Desa Banjar itu dipasang di perairan depan Desa Kertasari tepatnya sekitar Pulau Satu. Menurut Noto, meski baru dipasang pada bulan Oktober lalu, tapi hasilnya sudah dapat dirasakan para nelayan. “Laporan ke saya kemarin, tiga hari menangkap ikan di rumpon itu hasilnya sudah jutaan rupiah,” urai Noto.
Meski dibuat oleh para nelayan Desa Banjar, rupon itu dapat digunakan oleh nelayan lain. Noto mengatakan, nelayan Desa Banjar membolehkan siapa saja datang menangkap ikan selama menggunakan peralatan yang tidak merusak ekosistem rumpon.
“Mereka bilang rumpon itu punya nelayan KSB jadi siapa saja boleh datang menangkap ikan. Dan menurut saya ide ini bagus ya karena dengan begitu rumponnya jadi aman dari para perusak,” kata Noto.
Untuk mendukung pemasangan rumpon mandiri itu, Dinas Perikanan KSB pun telah mendaftarkan posisi titik koornat rumpon ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPSL). Dengan begitu rumpon tersebut terdata pada titik Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). “Ini sebagai bentuk dukungan kami kepada para nelayan,” sambung Noto.
Selanjutnya ia menyampaikan, penempatan rumpon sebagai rumah ikan untuk membantu nelayan melakukan penangkapan ikan sangat bagus. Saat ini di KSB sudah ada total 2 rumpon yang ditempatkan di laut dangkal. Selain rumpon milik nelayan Desa Banjar, pada tahun 2023 lalu Dinas Perikanan telah menempatkan jenis rumpon yang sama di sekitar pulau Panjang, kecamatan Poto Tano. “Yang di pulau Panjang itu juga sudah kita catatkan ke BPSPL,” imbuhnya. (bug)