Mataram (Suara NTB) – Mahasiswa Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), Akhdiyat Mukti Ardiansyah, berhasil meraih juara ketiga dalam kategori Best Inclusive Essay di ajang International Student Competition (ISC) 2024, bagian dari konferensi Internasional Social Science (ICSS) yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram untuk memperingati hari jadi ke-62. Prestasi yang diumumkan pada 23 Oktober 2024 ini membanggakan tak hanya bagi Akhdiyat, tetapi juga bagi Fakultas Agama Islam Unizar, tempat ia menimba ilmu.
Akhdiyat, mahasiswa kelahiran Mataram, 29 Juni 2004, menceritakan kisah di balik penulisan esainya yang berjudul “The Role of Gig Economy Towards E-commerce in Gender Perspective: TikTok Shop Case Study.” Judul ini terinspirasi dari tren aplikasi TikTok yang saat ini tengah populer di berbagai kalangan, dari generasi muda hingga generasi tua.
“Saya tertarik untuk mengangkat tema ini setelah melihat peluang besar di TikTok Shop, yang saat ini sangat tren. Aplikasi ini digunakan oleh berbagai kalangan, dan saya ingin menyoroti bagaimana generasi muda bisa memanfaatkan peluang di dalamnya,” jelas Akhdiyat. Dalam esainya, ia memaparkan bagaimana melalui TikTok Shop dapat memberi dampak bagi perkembangan e-commerce.
Meskipun tema yang diusung Akhdiyat cukup unik, tidak semua peserta dan juri sepakat dengan fokusnya pada TikTok sebagai platform utama. Beberapa juri dan peserta mempertanyakan mengapa ia tidak memilih platform lain yang juga populer. Namun, dengan yakin, Akhdiyat menjawab, “TikTok sedang naik daun dan memiliki pengguna yang sangat banyak. Tren ini yang menjadi alasan saya memilihnya sebagai objek penelitian,” ujarnya.
Perjalanan menulis esai ini tidak tanpa tantangan. Akhdiyat menyebutkan bahwa kesulitan utamanya adalah mencari data terkait tren TikTok serta pola ekonomi yang diterapkan dalam aplikasi tersebut. Namun, dukungan dari dosen pembimbingnya, Eko Esti Santoso, SE., MM., MH., memberikan bimbingan penting yang membantu esainya menonjol di antara peserta lainnya.
Akhdiyat merasa prestasi ini baru awal dari perjalanannya. Ia mengungkapkan tekadnya untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan diri. “Saya merasa ini masih awal. Prestasi ini mendorong saya untuk terus berkarya, baik untuk diri saya pribadi maupun bagi Fakultas Agama Islam Unizar,” ucapnya penuh semangat. (ron)